Reporter: Grace Olivia | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia mencatat sepanjang pekan ini investor asing memborong Surat Berharga Negara (SBN) hingga terjadi net inflow sebesar Rp 9,09 triliun. Meredanya sentimen global dan stabilnya pasar domestik membuat investor asing lebih percaya diri membeli aset di dalam negeri.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, total net inflow asing pada instrumen SBN hingga kemarin mencapai Rp 8,26 triliun.
Menurut Perry, mengalirnya modal asing lantaran obligasi domestik semakin menarik di mata investor, ditambah kondisi rupiah yang lebih stabil sepanjang bulan ini.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede sepakat, volatilias rupiah di bulan Oktober memang jauh lebih terjaga dibanding bulan sebelumnya sehingga mendorong aliran investasi di pasar obligasi.
"Secara global, dollar agak melemah karena faktor geopolitik dengan Arab Saudi. Sementara yen menguat dan memberi sentimen positif bagi aset emerging market lainnya," kata Josua kepada Kontan.co.id, Jumat (26/10).
Sentimen global yang mereda juga turut mengangkat posisi rupiah. Meski masih melemah, Josua bilang, setidaknya rupiah kini lebih baik dibandingkan dengan mata uang baht Thailand dan won Korea Selatan.
Di samping itu, Josua menambahkan, tingkat inflasi yang rendah dalam dua bulan terakhir juga turut mengangkat pasar obligasi. Asal tahu saja, di Agustus dan September justru terjadi deflasi masing-masing 0,05% dan 0,18%
Secara keseluruhan, ia menilai kondisi pasar domestik di Oktober memang jauh lebih baik dibanding September. Lantas, investor lebih yakin untuk masuk kembali ke pasar obligasi dalam negeri.
Adapun, imbal hasil (yield) SUN acuan bertenor 10 tahun saat ini juga mencapai level yang atraktif yakni 8,6%.
"Dibandingkan dengan yield US Treasury yang sekarang 3,08%, yield SUN cukup menarik," kata Josua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News