Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kerajaan Arab Saudi menjajaki potensi investasi di Indonesia. Arab Saudi mengutus Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral, Bandar bin Ibrahim Alkhorayef untuk mengeksplorasi potensi tersebut.
Alkhorayef berharap kunjungannya ke Indonesia bisa meningkatkan hubungan bilateral, termasuk dari sisi perdagangan dan investasi kedua negara. Alkhorayef ingin mengeksplorasi potensi kerja sama di bidang industri, pertambangan dan manufaktur.
"Banyak yang bisa kita kerjakan bersama untuk mendukung satu sama lain. Kami memiliki perjumpaan yang baik dengan pemerintah, menteri dan sektor swasta. Kami berharap ini merupakan permulaan untuk meningkatkan hubungan kedua negara," kata Alkhorayef dalam kunjungan ke Pusat Industri Digital (PIDI) 4.0 pada Kamis (17/4).
Namun, Alkhorayef tidak membeberkan nilai investasi yang berpotensi dibawa oleh Arab Saudi melalui kunjungannya ini.
Di kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Setia Diarta mengatakan pemerintah akan menindaklanjuti kunjungan ini agar bisa merealisasikan investasi yang menguntungkan kedua negara.
Baca Juga: Mind ID dan Arab Saudi Bahas Hilirisasi Tambang
"Masih eksplorasi, nanti akan ada tim kecil untuk merumuskan kerja sama ke depan. (Potensi investasi) dari industri petrokimia, otomotif, industri pengolahan kayu mereka juga tertarik," kata Setia.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan menegaskan kesiapan SDM yang diperlukan untuk menyambut potensi investasi dari Arab Saudi. Masrokhan mencontohkan sejumlah politeknik yang terkait dengan industri petrokimia, otomotif dan industri logam.
"Ada banyak politeknik dengan spesialisasi di industri. Petrokimia di Banten, logam di Morowali, otomotif di Jakarta, dan lain-lain. Jadi kami siapkan SDM dalam rangka memperkuat kerja sama ini," ungkap Masrokhan.
Sehari sebelumnya, Rabu (16/4), Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita telah menerima kunjungan Bandar bin Ibrahim Alkhorayef. Menperin optimistis, pertemuan bilateral ini bisa menjadi langkah konkret untuk memperkuat kerja sama kedua negara, khususnya di sektor industri.
“Indonesia dengan potensi sumber daya alam, pasar dan tenaga kerja yang besar, serta komitmen pemerintah dalam mendorong hilirisasi industri, membuka peluang luas untuk kolaborasi yang saling menguntungkan,” kata Agus.
Potensi kerja sama dapat dijalin oleh kedua negara dalam pengembangan sejumlah sektor industri. Antara lain industri petrokimia, industri pengolahan kayu, industri halal, pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT), pengembangan kawasan industri, peningkatan kapasitas SDM dan alih teknologi, serta bekerja sama dalam penyediaan tenaga kerja terampil.
Agus mencontohkan di sektor petrokimia, Indonesia masih membutuhkan pengembangan hilirisasi dalam mendukung sektor-sektor turunannya. Apalagi dengan posisi industri petrokimia sebagai "mother of industry" selain industri logam.
Selain itu, Arab Saudi juga ingin bekerja sama dalam pengembangan hilirisasi mineral. “Mereka juga akan tukar pikiran dengan Indonesia dalam mengembangkan kawasan industri, di mana Indonesia sudah dapat mengelolanya, yang saat ini mencapai lebih dari 150 kawasan industri,” sebut Agus.
Baca Juga: Kunjungi MIND ID, Menteri Perindustrian Arab Saudi Bahas Hilirisasi Minerba
Selain dengan Kemenperin, Bandar bin Ibrahim Alkhorayef juga bertemu dengan holding industri pertambangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) alias MIND ID. "Kami siap menjajaki peluang kerja sama, pertukaran pengetahuan, dan inovasi transformasional,” ungkap Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin.
Sebagai informasi, hubungan perdagangan dan investasi Indonesia dan Arab Saudi pada sektor industri terus meningkat. Total perdagangan antara Indonesia dan Arab saudi, khususnya untuk produk non-migas pada tahun 2024 mencapai US$ 3,3 miliar dengan pertumbuhan sebesar 14,5% dari tahun 2020-2024.
Agus bilang, Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi akan merealisasikan kerja sama bilateral ini dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang akan segera dilaksanakan pada waktu dekat.
“Di dalam MoU ini tidak akan terlalu luas, kami akan pilih dua atau tiga proyek, yang memang quick win dan sama-sama menjadi perhatian bagi Indonesia dan Arab Saudi,” pungkas Agus.
Selanjutnya: Menlu Sugiono Bawa Misi Asta Cita ke Washington, AS Sambut Hangat Langkah Indonesia!
Menarik Dibaca: GoTo Impact Foundation Dampingi Magelang Setories Kembangkan Pertanian Regeneratif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News