Reporter: Adi Wikanto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Pemerintah mengakui ada ancaman krisis pangan pada 2011 mendatang. Untuk itu, pemerintah telah menyiapkan dana antisipasi sebesar Rp 1 triliun dalam Rancangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2011.
Pemerintah mengatakan, krisis pangan tersebut merupakan imbas dari perubahan iklim global 2010 ini. Catatan saja, perubahan iklim tersebut menyebabkan Rusia kekeringan dan krisis gandum sementara di Pakistan malah diterjang banjir. "Kondisi ini akan mempengaruhi stok pangan nasional," kata Agus Martowardojo, Menteri Keuangan saat menyampaikan jawaban pemerintah atas pemandangan umum fraksi-fraksi tentang Rancangan Undang-Undang (RUU) APBN 2011 beserta nota keuangan, Selasa (31/8).
Selain itu, pemerintah sedang menyusun aturan tentang pengelolaan cadangan pangan nasional yang cakupannya diperluas untuk mengelola cadangan pangan. Aturan ini akan melibatkan pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, bahkan sampai tingkat desa.
Pemerintah juga akan menambah komoditi cadangan pangan. "Tidak hanya beras, tapi komoditas pokok lainnya," kata Agus.
Pemerintah juga memperbesar anggaran di Kementerian Pertanian untuk peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu tanaman. Alokasi anggaran ditingkatkan sebesar Rp 7,9 triliun atau 89% menjadi Rp 16,8 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News