Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggaran operasional Bank Indonesia (BI) hingga akhir tahun 2020 mengalami surplus Rp 26,26 triliun.
Berdasarkan data yang tercantum dalam Laporan Tahunan Bank Indonesia 2020, surplus ini terjadi akibat penerimaan operasional pada tahun 2020 yang mencapai Rp 36,78 triliun dan pengeluaran yang tercatat sebesar Rp 10,52 triliun.
Bila ditelisik masing-masing, nilai penerimaan operasional tersebut membengkak 110,92% dari rencana dan pengeluaran mencapai 96,73% dari rencana.
“Selama tahun 2020, BI telah berupaya untuk memperkuat financial strength (kekuatan finansial) melalui optimalisasi penerimaan dan efisiensi serta efektivitas penggunaan anggaran,” tulis bank sentral dalam laporannya.
Baca Juga: Bank Indonesia segera terbitkan beleid transparansi suku bunga dasar kredit (SDBK)
Peningkatan penerimaan BI hingga tahun lalu disebabkan oleh penyesuaian strategi pengelolaan cadangan devisa.
Sedangkan, efisiensi dan efektivitas dilakukan dengan penentuan skala prioritas dalam penggunaan anggaran, termasuk optimalisasi anggaran untuk penanganan Covid-19 di bI lewat program Manajemen Keberlangsungan Tugas BI (MKTBI).
Secara eksternal, BI juga berpartisipasi dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) lewat burden sharing yang dilakukan dengan pemeirntah. Namun, pelaksanannya dilakukand engan memperhitungkan sustainabilitas keuangan BI.
“BI berkomitmen untuk senantiasa mendukung pemeirntah dalam program PEN dengan tetap memperhatikan sustainabilitas keuangan BI sebagai koridor dalam pengambilan keputusan,” sebut BI.
Selanjutnya: BI borong surat utang pemerintah Rp 25,9 triliun di Januari 2021, ini rinciannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News