kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Anggaran K/L yang diblokir masih Rp 15,3 triliun


Senin, 30 September 2013 / 17:15 WIB
Anggaran K/L yang diblokir masih Rp 15,3 triliun
ILUSTRASI. Camilan enak dan sehat untuk ibu hamil.


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Jumlah anggaran Kementerian/Lembaga (K/L) yang masih diblokir oleh Kementerian Keuangan hingga pertengahan September 2013 mencapai Rp 15,3 triliun. Jumlah ini hanya berkurang sedikit jika dibandingkan satu bulan sebelumnya. Pada pertengahan Agustus 2013, anggaran K/L yang terblokir nilainya sebesar Rp 17 triliun.

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Anggaran Askolani menjelaskan, dari jumlah anggaran yang masih diblokir, sekitar Rp 12,9 triliun berasal dari basis anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2013.

Sisanya, sebesar Rp 500 miliar berasal dari APBN Perubahan tahun 2013. Nah, sisanya sebesar Rp 1,8 triliun, menurut Askolani, sulit dicairkan dengan berbagai alasan.

Askolani membeberkan, ada tiga Kementerian yang jumlah anggarannya di atas dari Rp 1 triliun masih diblokir oleh Kementerian keuangan. Sedangkan anggaran K/L lain jumlahnya bervariasi.

"Yang tertinggi adalah anggaran Kementrian Pertahanan (Kemenhan), kepolisian RI, dan Kementerian pekerjaan Umum (PU)," ujar Askolani, Senin (30,9) di Kantornya.

Sayangnya, Askolani tidak menjelaskan lebih detail anggaran untuk apa saja yang masih diblokir tersebut. Yang jelas, menurutnya, pemblokiran ini bisa mengganggu kinerja Kementerian terkait. Tapi Ia berharap out put K/L yang masih diblokir masih bisa maksimal.

Askolani juga mengaku, pihaknya akan terus meminta setiap K/L supaya segera menyelesaikan permasalahan anggaran yang ditahan tersebut.

Ia mencontohkan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) merespons anggarannya yang masih diblokir. Kini, anggaran Kemendikbud sudah diturunkan semuanya oleh Kemenkeu.

Ekonom Universitas Gajah Mada (UGM) Tony Prasetyantono menilai, pencairan anggaran yang diblokir sangat lambat.

Seharusnya, Pemerintah bisa lebih cepat membelanjakan anggaran supaya bisa diserap dan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Penyerapan anggaran sangat penting supaya dana bisa segera terserap untuk proyek Pemerintah.

Menurutnya, salah satu penyebab mandeknya penyerapan anggaran tahun 2013 ini adalah masalah pemblokiran anggaran. Dengan begitu, Pemerintah harusnya bisa jemput bola, tidak hanya menunggu inisiatif setiap K/L.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×