kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Anggaran kesehatan dalam PEN baru terserap 41,2%, ini yang akan dilakukan Menkeu


Senin, 30 November 2020 / 18:24 WIB
Anggaran kesehatan dalam PEN baru terserap 41,2%, ini yang akan dilakukan Menkeu
ILUSTRASI. Menkeu Sri Mulyani


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggaran kesehatan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga 25 November 2020 baru terserap 41,2% dari pagu senilai Rp 97,9 triliun. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bila anggaran belum terserap di tahun ini maka akan dicadangkan untuk pengadaan vaksin.

Data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menunjukan, hingga 25 November 2020 realisasi anggaran kesehatan mencapai Rp 40,32 triliun. Artinya sisa anggaran yang disalurkan hingga Desember sebesar Rp 57,58 triliun.

Secara rinci, dari realisasi itu telah dialokasikan dalam enam program turunan. Pertama, insentif tenaga kesehatan (nakes) pusat dan daeran Rp 5,55 triliun dengan total output penerimanya sebanyak 681.350 nakes.

Kedua, santunan kematian nakes sebesar Rp 40 miliar untuk 125 nakes. Ketiga, biaya penanganan oleh Gugus Tugas Covid-19 Rp 3,22 triliun. Keempat, belanja penanganan Covid-19 Rp 25,03 triliun. Kelima, bantuan iuran jaminan kesehatan nasional (JKN) Rp 2,7 triliun yang diberikan kepada 47,2 juta orang. Keenam, insentif perpajakan kesehatan senilai Rp 3,78 triliun.

 “Anggaran kesehatan yang belum terserap, maka dia akan dialihkan kepada pencadangan untuk vaksin Covid-19,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Satgas Covid-19, Senin (30/11).

Baca Juga: Program PEN diharapkan menopang pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2020

Sementara pagu anggaran yang belum terpakai sama sekali yakni cadangan penanganan kesehatan dan vaksin Rp 5 triliun. Lalu cadangan program vaksinasi dan perlindungan sosial 2021 sebagai Silpa 2020 yang diearmark sebesar Rp 29,23 triliun.

Menkeu menyampaikan, saat ini pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian BUMN sedang menghitung jumlah kebutuhan vaksin yang akan diadakan untuk akhir tahun ini hingga awal tahun depan.

“Dengan adanya itu (pengadaan vaksin) akan berikan daya tahan masyarakat dan meningkatkan kegiatan masyarakat serta menjaga keselamatan rakyat sembari memulihkan ekonomi kita,” ujar Menkeu.

Selanjutnya: Ini perkembangan realisasi penyaluran anggaran program PEN sektor UMKM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×