kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Program PEN diharapkan menopang pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2020


Jumat, 27 November 2020 / 18:35 WIB
Program PEN diharapkan menopang pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2020
ILUSTRASI. Perajin membuat patung hias . KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah mengimplementasikan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk mendorong perekonomian Indonesia yang terpukul sebagai akibat dari pandemi virus Corona, anggaran yang disiapkan untuk program ini adalah senilai Rp 695,2 triliun.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memaparkan perkembangan realisasi perlindungan sosial dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga 20 November 2020.

Berdasarkan data DJPB Kemenkeu, belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 telah dialokasikan untuk perlindungan sosial sebesar Rp 203,9 triliun dari Rp 695,2 triliun dalam program PEN.

Berikut ini adalah perkembangan realisasi anggaran perlindungan sosial, pertama, realisasi program perlindungan sosial untuk program keluarga harapan (PKH) telah disalurkan sebesar Rp 36,71 triliun atau sekitar 98,2% dari total anggaran Rp 37,4 triliun. Kucuran PKH juga telah disalurkan untuk 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

Kedua, program kartu sembako melalui bansos kartu sembako (BPNT) telah disalurkan hingga Rp 38,95 triliun atau sekitar 89,3% dari total anggaran Rp 43,6 triliun. Program sembako ini juga telah disalurkan untuk 19,41 juta KPM.

Baca Juga: SMF fokus dukung program PEN di sektor perumahan di tahun ini

Ketiga, program paket sembako Jabodetabek telah terealisasi sebesar Rp 5,82 triliun atau sekitar 85,6% dari total pagu anggaran sebesar Rp 6,8 triliun. Program ini telah disalurkan untuk 1,9 juta KPM per 20 November 2020.

Keempat, program kartu prakerja telah terealisasi sebesar Rp 19,89 triliun atau setara dengan 99,5% dari total anggaran Rp 20 triliun. Kartu Prakerja ini juga telah disalurkan hingga sekitar 5,6 juta peserta. Kelima, program bansos tunai non-Jabodetabek telah disalurkan sebesar Rp 32,57 triliun untuk 9,18 juta KPM.

Keenam, program bantuan langsung tunai (BLT) dana desa telah terealisasikan sebesar Rp 18,46 triliun atau sekitar 58,1% dari total anggaran sebesar Rp 31,80triliun. Program ini juga telah disalurkan untuk 8 juta KPM. 

Ketujuh, program bansos tunai bagi penerima sembako non PKH yang sudah disalurkan hingga 100% atau Rp 4,50 triliun untuk 9 juta KPM. Serta kedelapan yakni program bansos beras bagi penerima PKH telah tersalurkan hingga Rp 2,70 triliun untuk 6 juta KPM. 

Kemenkeu pun tetap optimis belanja negara untuk penyaluran perlindungan sosial ini akan menopang pertumbuhan ekonomi di kuartal 4-2020. 

Selanjutnya: Sudah mepet akhir tahun, pemerintah masih yakin anggaran PEN akan terserap 100%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×