kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Anggaran Dipotong, Target Budidaya Kedelai Tahun 2023 Turun Menjadi 250.000 Hektare


Selasa, 24 Januari 2023 / 14:24 WIB
Anggaran Dipotong, Target Budidaya Kedelai Tahun 2023 Turun Menjadi 250.000 Hektare
ILUSTRASI. Kementan melaporkan target budidaya kedelai tahun 2023 turun menjadi 250.000 hektare lantaran ada pemotongan pagu anggaran.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) melaporkan target budidaya kedelai tahun 2023 turun menjadi 250.000 hektare lantaran ada pemotongan pagu anggaran.

"Sehubungan ada relokasi anggaran, sehingga rencana kegiatan kedelai tahun 2023 menjadi 250.000 hektare dari rencana awal 369 ribu hektar," jelas Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Suwadi dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI, dipantau daring, Selasa (24/1). 

Suwadi mengatakan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan semula mendapatkan pagu anggaran Rp 3 triliun pada tahun 2023. 

Baca Juga: Kementan Siapkan Langkah Mitigasi Hadapi Kemarau Tahun 2023

Namun sehubungan adanya relokasi anggaran sebesar Rp 263 miliar untuk direktorat lain, sehingga pagu anggaran Direktorat Jenderal Tanaman Pangan turun menjadi Rp 2,7 triliun. 

"Adanya relokasi anggaran inilah fokus ke kedelai juga berkurang," tutur Suwandi. 

Sementara, Ketua Komisi IV DPR RI Sudin meminta kepada Kementan untuk membuat program yang sesuai dengan permasalahan pengembangan kedelai di Indonesia. 

Baca Juga: Kementan Usulkan Realokasi Anggaran 2023 Sebesar Rp 400 Miliar ke Ditjen PSP

Sudin mengamati program Kementan dalam pengembangan kedelai saat ini masih belum maksimal, sehingga produktivitas kedelai yang dihasilkan juga belum mencapai target yang diharapkan. 

"Jangan membuat program yang sifatnya projek tanpa memahami permasalahan sebelumnya terkait kedelai," jelas Sudin. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×