kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Kementan Siapkan Langkah Mitigasi Hadapi Kemarau Tahun 2023


Senin, 16 Januari 2023 / 14:11 WIB
Kementan Siapkan Langkah Mitigasi Hadapi Kemarau Tahun 2023
ILUSTRASI. Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan sejumlah mitigasi untuk mengantisipasi dampak musim kemarau di tahun 2023


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan sejumlah mitigasi untuk mengantisipasi dampak musim kemarau di tahun 2023.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, berdasarkan prediksi BMKG pada 2023 peluang terjadinya hujan dan hujan intensitas di atas normal akan lebih kecil. Sehingga adanya potensi kemarau di atas normal (El Nino). El Nino juga berpotensi meningkatkan terjadinya kebakaran lahan pertanian.

"Setiap kejadian El Nino ekstrem berpotensi menyebabkan kekeringan 560.000 hektar sampai 870.000 hektar. Sedangkan pada tahun normal hanya berkisar 200.000 hektar," ujar Syahrul dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR, Senin (16/1).

Baca Juga: Sambut 2023, Mentan Syahrul Minta Jajarannya Perkuat Konsolidasi dan Harmonisasi

Oleh karena itu, Kementan akan menyiapkan sejumlah langkah mitigasi. Diantaranya, penggunaan varietas yang tahan kekeringan dan bantuan benih bagi yang terkena puso (gagal panen), normalisasi saluran/penampungan air/embung.

Kemudian, mendorong budidaya sesuai iklim setempat, penerapan penanganan dampak perubahan iklim (PDPI) atau antisipasi penanganan kebakaran lahan. Serta melakukan monitoring evaluasi kekeringan dan terus memperhatikan akses informasi perkiraan iklim dari BMKG.

Lebih lanjut Syahrul menyampaikan, pihaknya akan melakukan optimalisasi peningkatan indeks pertanaman (OPIP) padi dan pengembangan padi biofortifikasi. Selain itu, Kementan akan melakukan pengembangan kawasan jagung, kedelai, dan pengembangan integrated farming.

Sebagai informasi, pada tahun 2023 Kementan menargetkan produksi padi mencapai 54,5 juta ton, produksi jagung 23,05 juta ton, dan kedelai 370.000 ton. Selanjutnya, produksi cabai ditargetkan mencapai 2,93 juta ton, bawang merah 1,71 juta ton, dan bawang putih 45.450 ton.

Baca Juga: Sudah Ada Panen, Bulog Mulai Serap Beras Dalam Negeri

Selain itu, produksi tebu ditargetkan mencapai 37,15 juta ton, daging sapi/kerbau 465.150 ton, dan daging ayam 3,87 juta ton. Adapun pada tahun 2022 realisasi produksi padi mencapai 55,44 juta ton, jagung 25,18 juta ton, dan kedelai 300.000 ton.

Kemudian, realisasi produksi bawang merah mencapai 1,72 juta ton, cabai 2,73 juta ton, daging sapi/kerbau mencapai 390.000 ton dan daging ayam 3,77 juta ton. Serta realisasi produksi tebu mencapai 34,99 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×