kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.324   50,00   0,31%
  • IDX 7.906   -21,15   -0,27%
  • KOMPAS100 1.110   -3,68   -0,33%
  • LQ45 818   -11,31   -1,36%
  • ISSI 266   0,54   0,20%
  • IDX30 424   -4,89   -1,14%
  • IDXHIDIV20 492   -5,66   -1,14%
  • IDX80 123   -1,56   -1,25%
  • IDXV30 132   -0,72   -0,54%
  • IDXQ30 137   -1,77   -1,27%

AMRO Peringatkan Risiko Perlambatan Ekonomi Global terhadap Ekspor Indonesia


Senin, 23 Juni 2025 / 15:17 WIB
AMRO Peringatkan Risiko Perlambatan Ekonomi Global terhadap Ekspor Indonesia
ILUSTRASI. Lanskap gedung di kawasan bisnis Jakarta, Senin (9/6/2025). Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia, hingga Bank Indonesia (BI) kompak memperkirakan laju ekonomi Indonesia pada tahun 2026 berkisar di bawah 5%. Proyeksi ini lebih rendah dari target optimistis pemerintah sebesar 5%. OECD dalam laporan Economic Outlook edisi Juni 2025 menurunkan proyeksi pertumbuhan Indonesia tahun depan dari 4,9% menjadi 4,7%. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laporan terbaru dari ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) mengungkapkan bahwa ketidakpastian dalam prospek ekonomi global menekan prospek jangka pendek ekonomi Indonesia. 

Meskipun ekspor manufaktur ke pasar Amerika Serikat mengalami pemulihan, kinerja ekspor komoditas tetap lesu.

Ekspor besi dan baja ke Tiongkok mengalami penurunan, sementara ekspor minyak sawit juga melemah akibat menurunnya produksi dan output domestik. 

Baca Juga: Perlambatan Pertumbuhan Uang Beredar (M2) Menunjukkan Stagnasi Ekonomi Indonesia

AMRO mencatat bahwa outlook ekspor Indonesia sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi mitra dagang utama seperti Tiongkok, AS, Jepang, dan negara-negara Eropa.

Meski begitu, AMRO memperkirakan pertumbuhan ekspor Indonesia akan tetap tangguh pada 2025, meskipun cenderung moderat.

"Namun demikian, dalam skenario di mana ekonomi global mengalami perlambatan signifikan akibat kebijakan proteksionis agresif dari pemerintahan baru AS, permintaan global dapat melemah dan berdampak negatif terhadap ekspor serta pertumbuhan Indonesia," tulis AMRO dalam laporannya, dikutip Senin (23/6).

Baca Juga: Perlambatan Ekonomi Indonesia pada Triwulan I-2025 dan Solusi yang Diperlukan

Selain itu, potensi lonjakan harga komoditas global akan mendorong inflasi dan mempersempit ruang gerak kebijakan pemerintah dalam merespons pelemahan ekonomi. 

Di sisi lain, jika terjadi booming harga komoditas, Indonesia berpeluang memperoleh keuntungan dari sisi neraca perdagangan dan penerimaan negara.

Baca Juga: Ekonom BSI: Penurunan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dipicu Perlambatan Q1

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×