Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laporan terbaru dari ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) mengungkapkan bahwa ketidakpastian dalam prospek ekonomi global menekan prospek jangka pendek ekonomi Indonesia.
Meskipun ekspor manufaktur ke pasar Amerika Serikat mengalami pemulihan, kinerja ekspor komoditas tetap lesu.
Ekspor besi dan baja ke Tiongkok mengalami penurunan, sementara ekspor minyak sawit juga melemah akibat menurunnya produksi dan output domestik.
Baca Juga: Perlambatan Pertumbuhan Uang Beredar (M2) Menunjukkan Stagnasi Ekonomi Indonesia
AMRO mencatat bahwa outlook ekspor Indonesia sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi mitra dagang utama seperti Tiongkok, AS, Jepang, dan negara-negara Eropa.
Meski begitu, AMRO memperkirakan pertumbuhan ekspor Indonesia akan tetap tangguh pada 2025, meskipun cenderung moderat.
"Namun demikian, dalam skenario di mana ekonomi global mengalami perlambatan signifikan akibat kebijakan proteksionis agresif dari pemerintahan baru AS, permintaan global dapat melemah dan berdampak negatif terhadap ekspor serta pertumbuhan Indonesia," tulis AMRO dalam laporannya, dikutip Senin (23/6).
Baca Juga: Perlambatan Ekonomi Indonesia pada Triwulan I-2025 dan Solusi yang Diperlukan
Selain itu, potensi lonjakan harga komoditas global akan mendorong inflasi dan mempersempit ruang gerak kebijakan pemerintah dalam merespons pelemahan ekonomi.
Di sisi lain, jika terjadi booming harga komoditas, Indonesia berpeluang memperoleh keuntungan dari sisi neraca perdagangan dan penerimaan negara.
Baca Juga: Ekonom BSI: Penurunan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dipicu Perlambatan Q1
Selanjutnya: Coba Metode Pembersihan 6/10, Begini Cara Bertahan di Rumah Sepanjang 2025
Menarik Dibaca: Coba Metode Pembersihan 6/10, Begini Cara Bertahan di Rumah Sepanjang 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News