Reporter: Noverius Laoli |
JAKARTA. Kepala Kepolisian (Kapolri) Jenderal Timur Pradopo menyiagakan 2.000 personel kepolisian dibantu Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mengamankan warga di Sampang. Ia bilang aparat keamanan tersebut disiapkan untuk mengantisipasi reaksi pada kebijakan pemerintah daerah dan keselamatan warga Syiah.
"Dari laporan Kapolda tadi, TNI dan Polri yang ada di lokasi sebanyak lebih dari 2.000. Mereka disiapkan untuk mengamankan hal-hal dengan tindakan yang berkaitan dengan pelanggaran hukum," ujar Timur di Kantor Presiden, Kamis (20/6).
Menurut Timur, kepolisian tidak berhak menentukan apakah warga syiah tersebut tetap berada di Sampang atau dipindahkan keluar dari Madura. Pasalnya, pihak kepolisian menyerahkan semua kebijakan itu kepada pemerintah daerah Kabupaten Sampang.
Sejauh ini, lanjut Timur, berdasarkan laporan Kapolda yang ada di Sampag, semua persoalan masih bisa dikomunikasikan dengan masyarakat setempat.
Seperti diberitakan, sebanyak 160-an warga Syiah yang selama ini mengungsi di GOR Indoor Tenis, Sampang, Madura diusir paksa dari tempat pengungsian. Mereka diangkut keluar Madura, Kamis (20/3) siang, pukul 13.00 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News