kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Alarm serius! Terjadi lonjakan kasus Covid-19 di 5 provinsi


Rabu, 12 Mei 2021 / 04:39 WIB
Alarm serius! Terjadi lonjakan kasus Covid-19 di 5 provinsi
ILUSTRASI. Kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi di 5 provinsi di Indonesia merupakan alarm serius yang tidak boleh diabaikan. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/hp.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi di 5 provinsi di Indonesia merupakan alarm serius yang tidak boleh diabaikan. Hal tersebut diungkapkan oleh Ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman.

"Apa yang terjadi di Indonesia, peningkatan ini benar-benar sinyal serius, benar-benar alarm yang tidak boleh diabaikan karena sebetulnya ketika mengalami alarm seperti ini, situasi sebenarnya jauh lebih serius daripada yang dilaporkan," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Selasa (11/5/2021). 

Dicky mengatakan, penularan Covid-19 di Indonesia sudah terjadi melalui tahap community transmition. Tahap ini, kata dia, merupakan tahap terburuk yang dikategorikan organisasi kesehatan dunia (WHO). 

Sementara itu, menurut Dicky, banyak kasus Covid-19 di Indonesia yang belum bisa diidentifikasi secara maksimal sehingga upaya untuk menekan penularan Covid-19 tak terselesaikan. 

Baca Juga: Jawa Tengah kembali bebas dari zona merah corona per 9 Mei 2021, ini datanya

"Dan itu jadi bom waktu. Bom waktu akan meledak pada satu titik waktu yang di mana terjadi titik jenuh," ujarnya. 

Dicky mengibaratkan peningkatan kasus Covid-19 di 5 provinsi tersebut seperti puncak gunung es atau klaster Covid-19 yang tidak terindikasi selama berbulan-bulan. Lalu, gunung es tersebut mulai mengarah pada kelompok rentan seperti lansia sehingga mulai terlihat lonjakan kasus yang cukup tajam. 

"Ini lah cikal bakal yang disebut dengan potensi ledakan kasus seperti India itu," ucapnya. 

Baca Juga: Pengumuman! Ada varian baru Covid-19, pelaksanaan tes CPNS 2021 bisa diperpanjang

Oleh karena itu, Dicky mengingatkan, terjadinya lonjakan kasus Covid-19 bergantung pada respons masyarakat terhadap peningkatan kasus Covid-19 di 5 provinsi dan di berbagai negara. 

Lebih lanjut, untuk mengantisipasi lonjakan kasus, Dicky meminta pemerintah memperketat pintu masuk ke Indonesia, memperkuat 3 T yaitu pemeriksaan (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment). 

Kemudian, memperkuat survelains genomik dan mempersiapkan fasilitas kesehatan di rumah sakit. "Kita harus siap dengan skenario terburuk, opsi RS darurat, alat kesehatan, oksigen itu sudah harus disiapkan dari sekarang karena jangan sampai kita telat ketika terjadi ledakan kasus dan kita belum siap maka kematian akan begitu cepat karena covid-19 dalam hitungan yang sulit kita prediksi," pungkasnya. 

Sebelumnya diberitakan, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto menyebut bahwa kasus Covid-19 naik di 11 provinsi. Dari angka tersebut, 5 provinsi di antaranya mengalami peningkatan yang cukup tajam. 

"Dari 30 provinsi yang melaksanakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) mikro, 11 provinsi mengalami tambahan konfirmasi harian dengan 5 provinsi yang meningkat cukup tajam," kata Airlangga usai rapat terbatas bersama presiden dan sejumlah menteri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/5/2021). 

Baca Juga: Mutasi virus Covid dari berbagai negara mengintai anak dan remaja

Lima provinsi yang dimaksud Airlangga yakni Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Aceh dan Kalimantan Barat. 

"Dan sebagian itu akibat dari datangnya pekerja migran," ujarnya. 

Menurut Airlangga, kenaikan kasus Covid-19 menyebabkan tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate) di rumah sakit rujukan virus corona pada 7 provinsi meningkat menjadi lebih dari 50%. 

Rinciannya yaitu Sumatera Utara 63,4%, Riau 59,1%, Kepulauan Riau 59,9%, Sumatera Selatan 56,6%, Jambi 56,2%, Lampung 50,8%, dan Kalimantan Barat 50,6%. 

"Ini terutama kenaikan memang terjadi di Sumatera. Oleh karena itu Sumatera menjadi perhatian dari pemerintah," kata Airlangga.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lonjakan Kasus Covid-19 di 5 Provinsi, Epidemiolog: Alarm Serius, Tak Boleh Diabaikan"
Penulis : Haryanti Puspa Sari
Editor : Krisiandi

Selanjutnya: Tambah B.1.617 India, kini ada 4 varian virus corona yang perlu diwaspadai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×