kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aktivitas Manufaktur Melambat pada 2022, Ini Penjelasan Asosiasi Kaca Lembaran


Kamis, 01 Desember 2022 / 15:54 WIB
Aktivitas Manufaktur Melambat pada 2022, Ini Penjelasan Asosiasi Kaca Lembaran
Refleksi pekerja memasang kaca gedung di sebuah apartemen di Jakarta, Rabu (30/4). Aktivitas Manufaktur Melambat pada 2022, Ini Penjelasan Asosiasi Kaca Lembaran.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. S&P Global mencatat Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur atau indeks manufaktur Indonesia pada November 2022 berada di level 50,3, atau turun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 51,8.

Ketua Umum Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) Yustinus Harsono Gunawan menilai, penurunan PMI Manufaktur Indonesia tersebut disebabkan siklus pada kuartal di akhir tahun yang historikalnya selalu melambat.

Meski begitu, menurutnya fondasi manufaktur Indonesia masih cukup kuat untuk ada di level ekspansi walaupun hanya sedikit, dan diperkirakan akan melambat pada Desember mendatang.

Baca Juga: Impor Mulai Melambat, PMI Manufaktur RI Berpotensi Tertekan

Sementara itu, Ia menjelaskan, kondisi pada industri kaca relatif stabil pada November 2022. Produksi pada periode tersebut masih bisa memenuhi permintaan pasar baik dalam negeri maupun luar negeri. Termasuk di dalamnya pemintaan kaca lembaran yang diproses untuk menjadi kaca pengaman otomotif.

“Sangat diharapkan produksi otomotif dapat meningkat di akhir tahun sehingga dapat mengkompensasi menurunnya permintaan lembaran untuk rumah atau gedung yang biasanya menurun pada musim hujan,” tutur Yustinus kepada Kontan.co.id, Kamis (1/12).

Dia berharap, total produksi kaca lembaran dalam negeri dapat mencapai perkiraan awal yaitu 1,25 juta ton pada akhir tahun 2022, dari kapasitas terpasang 1,35 juta ton per tahun, atau mampu tumbuh tipis sekitar 4,5% dibandingkan tahun 2021.

Baca Juga: Ancaman Resesi Akan Menekan Kinerja Sektor Manufaktur Indonesia

Selain itu, Ia juga berharap PMI manufaktur di Indonesia masih mampu ekspansi hingga akhir tahun, sehingga dalam keseluruhan tahun 2022, PMI manufaktur non stop mengalami ekspansi, bahkan sejak September 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×