kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Airlangga Ungkap Nilai Investasi Australia di Indonesia Capai US$ 545,2 Juta di 2023


Rabu, 06 Maret 2024 / 13:29 WIB
Airlangga Ungkap Nilai Investasi Australia di Indonesia Capai US$ 545,2 Juta di 2023
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers setelah pertemuan Pemerintah RI dengan anggota OECD, Rabu (28/2) di Jakarta.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Australia telah dan akan selalu menjadi mitra penting bagi Indonesia.

Ia mengatakan, pada tahun 2023, Foreign Direct Investment (FDI) Australia di Indonesia tumbuh sebesar 4,0% atau setara US$ 545,2 juta dengan jumlah proyek yang terlibat meningkat signifikan yaitu 200,6%.

Secara total, Australia berada di peringkat 10 dari 168 negara yang berinvestasi di Indonesia dan kontribusinya mencakup 1,1% dari total FDI (US$ 50,268 juta) pada tahun 2023.

Baca Juga: Hadiri KTT ASEAN-Australia, Jokowi Dorong Penguatan Kerjasama Kendaraan Listrik

Dalam rangka kunjungan kerja ke Australia, Airlangga bertemu dengan para pelaku usaha Indonesia dan Australia dalam acara Dialog dan Resepsi Bisnis.

Di hadapan pelaku usaha Indonesia dan Australia, Airlangga juga menekankan kembali visi perekonomian Indonesia 2045 sebagai negara berpendapatan tinggi dalam 20 tahun ke depan. 

Airlangga bilang, penguatan integrasi ekonomi lintas batas memainkan peran penting dalam strategi pertumbuhan. Untuk itu, Indonesia membuka diskusi aksesi dengan OECD dan CP-TPP, mempercepat kesepakatan dengan Uni Eropa serta terlibat aktif pada Indo Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF)

"Instrumen-instrumen ini memberikan peta jalan yang komprehensif untuk meningkatkan investasi berkualitas dan pertumbuhan yang didorong oleh ekspor serta akan membuka kerja sama dan akses pasar ke blok-blok ekonomi besar,” tegas Airlangga dalam keterangan resminya, Selasa (5/3).

Baca Juga: Presiden Jokowi Akan Hadiri KTT Perayaan 50 Tahun ASEAN-Jepang

Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Australia di Jakarta Penny Williams yang hadir dalam pertemuan tersebut juga turut menyampaikan pandangannya.

“Pada tahun ini, hubungan diplomatik Indonesia dan Australia memasuki usia 75 tahun, dan kedua negara berkomitmen untuk meningkatkan hubungan bilateral pada berbagai sektor,” kata Penny. 

Selain itu, enny menyampaikan bahwa Australia akan memberikan dukungan dalam aksesi keanggotaan Indonesia pada OECD dan CPTPP dan akan bekerja sama dengan lembaga terkait sebagai tindak lanjut MoU Indonesia – Kamboja Electric Vehicles.

Baca Juga: Presiden Jokowi Akan Hadiri KTT ASEAN-Australia, Ini yang Dibahas

Selanjutnya, Airlangga juga mendorong agar terlaksana kolaborasi yang lebih kuat pada sektor-sektor penting khususnya membuka peluang dalam rantai nilai energi dan pertanian berkelanjutan, kendaraan listrik dan manufaktur teknologi, pendidikan, pemanfaatan potensi sumber daya maritim, termasuk pengembangan Proyek Ibu Kota Negara (IKN) Baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×