Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
Menko Airlangga juga mendorong agar target investasi senilai Rp 1.400 triliun pada tahun depan dapat direalisasikan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional yang saat ini juga mendapat tekanan dari adanya depresiasi rupiah terhadap dolar AS, kenaikan suku bunga di negara maju, dan perlambatan pertumbuhan pada sektor manufaktur.
Dengan berbagai kondisi perekonomian global tersebut, pemerintah telah merespons dengan berbagai kebijakan secara terukur dan penuh kehati-hatian.
Diantaranya dengan melakukan restrukturisasi kredit bagi UMKM, penyesuaian tingkat upah pekerja, serta melanjutkan reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja.
Baca Juga: Ancaman Ketidakpastian Ekonomi Global Tekan Manufaktur RI November 2022
“Tentu bagi pengusaha salah satu cara mencari jalan keluar adalah melakukan peningkatan produktivitas. Kalau produktivitas dan efisiensi ditingkatkan, tentu kenaikan dari upah ini bisa dikompensasi. Dan ingat, kenaikan upah ini yang pertama dari 3 tahun, tidak terjadi dalam 2 tahun terakhir. Sehingga tentunya ini sudah waktunya. Tenaga kerja harus kita apresiasi karena sudah berjuang bersama dan sudah mempunyai punya resiliensi yang tinggi,” pungkas Menko Airlangga.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM, Menteri Keuangan, Sekretaris Kabinet, Kepala Daerah, CEO Kompas Gramedia, dan Pemimpin Redaksi Harian Kompas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News