kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Airlangga: Pasar Pelatihan Digital Kartu Prakerja Senilai Rp 6 triliun Per Tahun


Sabtu, 18 Juni 2022 / 10:44 WIB
Airlangga: Pasar Pelatihan Digital Kartu Prakerja Senilai Rp 6 triliun Per Tahun
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kanan) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) menyapa alumni peserta Prakerja


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, program kartu prakerja merupakan salah satu program government to people yang paling masif yang ada dibandingkan di negara lain. Program ini juga bagian dari upaya untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atawa sustanaible development goals (SDG’s).

Airlangga yang juga Ketua Komite Cipta Kerja mengatakan, keberhasilan program kartu prakerja menggabungkan supply dan demand. Seluruhnya dibentuk dalam ekosistem yang terus bergerak secara dinamis menggunakan database dan artificial intelligent (AI).

Kartu prakerja didukung oleh 171 lembaga pelatihan, 6 platform digital, 6 mitra pembayaran, 3 portal kerja dan 8 perguruan tinggi sebagai penilai dan pemantau.

“Pasar yang dibentuk dari pelatihan prakerja selama 2 tahun, pasarnya ini adalah pasar pelatihan, nilainya sekitar Rp 6 triliun satu tahun. Sebelum kartu prakerja pasar ini kosong, tidak ada pasar yang menangani digital education,” kata Airlangga dalam acara Temu Raya Kita Prakerja di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat Jumat (17/6).

Baca Juga: Jokowi Pastikan Program Kartu Prakerja Berlanjut pada 2023

Airlangga mengklaim, dari yang mengikuti prakerja, 30% yang sebelumnya menganggur kini telah bekerja atau berwirausaha. Lalu, 90% mengalami peningkatan kompetensi produktivitas dan meningkatkan daya saing. Serta 66% menggunakan sertifikasi prakerja untuk mendapatkan pekerjaan.

Ia menyebut, 27% dari penerima kartu prakerja belum pernah mempunyai rekening. Akan tetapi 27% penerima tersebut memilih menggunakan e-wallet sehingga ini mampu menjadi bagian dari program inklusi keuangan.

Airlangga menuturkan, dari bantuan dana yang diberikan sebesar Rp 2,4 juta, 92% diantaranya digunakan untuk membeli pangan, dan 70% untuk modal usaha.

“Dari data yang masuk, 56% (penerima kartu prakerja) tinggal di desa, 49% adalah perempuan, sekitar 3% adalah penyandang disabilitas,” ucap Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×