kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.305.000   42.000   1,86%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Airlangga Bertemu Bos Hyundai di Korea Selatan, Bahas Investasi Proyek Nasional


Jumat, 31 Oktober 2025 / 15:59 WIB
Airlangga Bertemu Bos Hyundai di Korea Selatan, Bahas Investasi Proyek Nasional
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di Istana Kepresidenan. Foto: KONTAN/Lailatul Anisah. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu Presiden Hyundai Motor Group di Korea Selatan membahas peluang kerja sama strategis.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu Presiden Hyundai Motor Group, Amb. Sung Kim, di Korea Selatan untuk membahas peluang kerja sama strategis dalam pengembangan investasi di Indonesia.

Pertemuan tersebut digelar pada hari pertama lawatan Airlangga mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Gyeongju, Korea Selatan, Kamis (30/10).

Salah satu topik utama yang dibahas adalah kerja sama pengembangan mobil nasional serta arah transformasi industri otomotif Indonesia menuju era kendaraan berteknologi masa depan.

Baca Juga: Inflasi Oktober 2025 Diproyeksikan Menurun, Cermati Penyebabnya

Hyundai menyatakan minat kuat untuk berpartisipasi dalam proyek pengembangan mobil nasional yang tengah digagas pemerintah. Kolaborasi ini diharapkan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat pertumbuhan industri otomotif di Asia Tenggara.

Airlangga menyambut baik komitmen Hyundai tersebut. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk membangun industri otomotif yang inovatif dan berkelanjutan.

“Kami melihat peluang besar untuk bekerja sama dalam pengembangan kendaraan berbasis hidrogen dan energi bersih lainnya, yang menjadi bagian penting dari strategi transisi ekonomi hijau Indonesia,” ujar Airlangga, dikutip Jumat (31/10).

Menanggapi hal itu, Presiden Hyundai Amb. Sung Kim menyampaikan apresiasi atas visi pemerintah Indonesia dalam mempercepat pengembangan kendaraan rendah emisi.

“Hyundai berkomitmen menghadirkan solusi mobilitas masa depan yang berkelanjutan dan kompetitif. Kolaborasi di bidang AI, robotik, dan teknologi hidrogen menjadi bagian penting dari strategi jangka panjang kami untuk mendukung mobilitas bersih dan efisien,” kata Sung Kim.

Sebagai produsen mobil terbesar ketiga dunia setelah Toyota dan Volkswagen, Hyundai terus memperluas pengembangan teknologi masa depan—mulai dari kendaraan listrik, hidrogen, hingga solusi mobil pintar—dengan pendekatan yang lebih komersial dan kompetitif di pasar global.

Dalam pertemuan itu, Hyundai juga mengapresiasi langkah transformasi BUMN melalui Danantara, yang dinilai mencerminkan keseriusan pemerintah memperkuat fondasi industri dan ekonomi nasional.

“Transformasi melalui Danantara menunjukkan arah yang progresif dan menjadi sinyal positif bagi pelaku industri global untuk memperdalam kerja sama dengan Indonesia,” ujar Sung Kim.

Pertemuan ini menjadi langkah awal menuju sinergi antara pemerintah Indonesia dan Hyundai dalam mempercepat inovasi, memperkuat daya saing industri, serta mewujudkan masa depan mobilitas yang lebih hijau dan inklusif.

Sebagai tindak lanjut, Presiden Hyundai mengundang Menko Airlangga untuk mengunjungi Hyundai Research and Development Center pada kunjungan berikutnya ke Korea Selatan.

Airlangga turut didampingi oleh Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional Bobby C. Siagian, dan Tim Ahli Menko Bidang Investasi dan Peningkatan Ekspor Bo Hyung Lee.

Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan September 2025 Diprediksi Menyempit, Ini Penyebabnya

Selanjutnya: PGN (PGAS) Bukukan Laba Bersih US$ 237,9 Juta pada Kuartal III-2025

Menarik Dibaca: Teknologi Cegah Bullying, Begini Inovasi Anak Sekolah Bandung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×