kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.511   28,00   0,18%
  • IDX 7.760   25,02   0,32%
  • KOMPAS100 1.205   3,50   0,29%
  • LQ45 961   2,42   0,25%
  • ISSI 234   1,13   0,48%
  • IDX30 494   1,12   0,23%
  • IDXHIDIV20 593   1,74   0,29%
  • IDX80 137   0,38   0,27%
  • IDXV30 142   -0,50   -0,35%
  • IDXQ30 164   0,08   0,05%

Ahok klaim sudah tempuh langkah politik pribadi


Kamis, 11 September 2014 / 08:03 WIB
Ahok klaim sudah tempuh langkah politik pribadi
ILUSTRASI. Pengeboran minyak lepas pantai Pertamina Hulu Energi.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menuliskan keputusannya mundur dari Partai Gerindra dalam akun twitter pribadinya @basuki_btp.

Kicauannya itu diposting sekitar pukul 06.28, Kamis (11/9/2014) pagi ini dan telah diretweet sebanyak 92 kali.

"Selamat pagi, langkah politik pribadi telah saya tempuh. Tapi, fokus saya untuk membenahi Jakarta tidak berubah, utk wujudkan Jakarta Baru," tulis @basuki_btp.

Kicauan pria yang karib disapa Ahok itu mengundang berbagai respon dari follower-nya, termasuk akun @naomitobing:

"Saya sebagai warga Jakarta selalu respect dengan Bapak. Jakarta jadi lebih baik. Semangat terus, Pak!?" kicaunya.

Ucapan semangat juga disampaikan oleh @ciptocip. "Doa kami untuk kesehatan bapak. Semoga semua usaha dilancarkan," katanya.

Keputusan Basuki mengundurkan diri sebagai kader Gerindra cukup mengejutkan. Sebab, ia juga menjabat sebagai Ketua DPP Bidang Politik di partai berlambang burung Garuda itu.

Basuki memutuskan untuk mundur dari Gerindra karena berbeda pendapat atas polemik revisi RUU Pilkada. Partai Gerindra bersama parpol lain yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih mendesak agar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak lagi diselenggarakan secara langsung dan dipilih oleh DPRD setempat.

Dengan alasan biaya tinggi, kepala daerah banyak terjerat korupsi, serta kekacauan di beberapa daerah saat Pilkada berlangsung. Koalisi Merah Putih terus berupaya agar RUU Pilkada itu disahkan.

Sementara, Basuki menganggap RUU Pilkada itu telah menghilangkan makna demokrasi dan reformasi yang tertanam di Indonesia. Menurut dia, pemilihan kepala daerah oleh DPRD, hanya menjadikan kepala daerah menjadi "sapi perah". Kepala daerah nantinya hanya mengutamakan kepentingan anggota dewan dibanding kepentingan rakyat.

Sesuai AD/ART partai politik, kader harus menaati seluruh keputusan partai. Jika kader tidak bisa menaati keputusan tersebut, maka ia harus keluar.

Maka, sebagai konsekuensi politik itulah dirinya memutuskan hengkang dari partai besutan Prabowo Subianto itu. Basuki pun telah mengirimkan surat pengunduran diri kepada DPP Gerindra, pada Rabu kemarin.

Pihak Gerindra pun telah menerima pengajuan diri Basuki itu. Di sisi lain, Basuki menolak untuk masuk partai politik manapun dan memilih fokus membenahi ibu kota selama tiga tahun sisa pemerintahannya. (Kurnia Sari Aziza)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×