Reporter: Fahriyadi | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama (Ahok) kembali mengingatkan, tuntutan buruh yang meminta upah minimum tahun 2014 sebesar Rp 3,7 juta tidak akan bisa terpenuhi.
"Survei KHL itu kan dihitung semua komponen, termasuk pertumbuhan ekonomi dan tahun depan pertumbuhan ekonomi juga rendah jadi tak mungkin bisa mencapai angka segitu," katanya, Kamis (31/10).
Menurut Ahok, angka yang dituntut buruh sebesar Rp 3,7 tidak ada dasarnya. Kendati ia mengakui, standar hidup di Jakarta sebesar Rp 4 juta. Tapi ia yakin, perusahaan lebih baik mem-PHK karyawannya ketimbang memberi gaji senilai itu.
Lebih jauh, Mantan Bupati Belitung Timur ini mempertanyakan aksi demo dan mogok yang dilakukan buruh selama sepekan ini. Ia bilang, apakah buruh ini sudah mewakili kepentingan seluruh buruh atau tidak? dan apakah sudah pernah di voting.
"Saya juga sering dengar buruh ini memaksa buruh lain untuk ikut demo dengan melakukan sweeping buruh lainnya. Ini tidak boleh dilakukan," katanya.
Ahok menambahkan, banyak buruh pabrik di Jakarta yang kerja dengan gaji harian. Karena itu, ia mengimbau kepada buruh yang memaksa sweeping itu memikirkan juga nasib buruh-buruh harian tadi, jika memaksa untuk mogok dan tidak bekerja.
Menurut politisi Partai Gerindra ini, Pemprov DKI tidak bisa memenuhi paksaan buruh soal KHL Rp 2,767 juta. Namun, pihaknya bisa mengurangi beban buruh lewat fasilitas kesehatan yakni Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan pemberian transportasi murah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News