kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.470.000   6.000   0,24%
  • USD/IDR 16.710   6,00   0,04%
  • IDX 8.672   -14,34   -0,17%
  • KOMPAS100 1.192   -1,39   -0,12%
  • LQ45 855   0,64   0,07%
  • ISSI 309   -0,79   -0,26%
  • IDX30 438   0,16   0,04%
  • IDXHIDIV20 506   1,07   0,21%
  • IDX80 134   0,04   0,03%
  • IDXV30 139   -0,04   -0,03%
  • IDXQ30 139   0,27   0,19%

ADB prediksi ekonomi Indonesia tahun tumbuh 2020 5,2%, ini pandangan CORE


Kamis, 26 September 2019 / 14:19 WIB
ADB prediksi ekonomi Indonesia tahun tumbuh 2020 5,2%, ini pandangan CORE
ILUSTRASI. Pekerja beraktivitas pada pembangunan gedung di Jakarta


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia melihat bahwa prediksi Asian Development Bank (ADB) soal pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 akan berada di level 5,2% adalah sebuah prediksi yang ideal. Ini dengan menimbang kondisi global saat ini.

Namun, bila kondisi global yang sedang tidak pasti akibat perang dagang, resesi, dan juga konflik geopolitik akhirnya membaik, tidak menutup kemungkinan bahwa pertumbuhan ekonomi bisa menyentuh level 5,3%.

Baca Juga: Ekspor dan investasi lesu, ADB pangkas proyeksi ekonomi Indonesia tahun ini jadi 5,1%

"Ini juga harus ditunjang dengan situasi dalam negeri. Misal ada kebijakan tertentu dari pemerintah yang lalu berjalan efektif untuk mendorong sektor penunjang pertumbuhan ekonomi," ujar Ekonom CORE Yusuf Rendy kepada Kontan.co.id, Rabu (25/9).

Untuk pertumbuhan ekonomi tahun depan, Yusuf melihat bahwa sektor manufaktur terlihat masih memegang andil besar sebagai penopang. Hanya saja, saat ini kinerja sektor ini masih bercokol di angka negatif

Oleh karena itu, Yusuf mengimbau agar pemerintah terus melakukan bauran kebijakan untuk mendongkrak kinerja sektor ini. Salah satunya adalah dengan memperbaiki kinerja logistik untuk menarik minat para investor.

Selain itu, kebijakan penurunan suku bunga yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) juga dianggap Yusuf sebagai peluang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Hanya saja, kebijakan moneter tersebut harus juga diimbangi dengan kebijakan fiskal yang lebih ekspansif.

Baca Juga: Seberapa besar dampak aksi demo pada pertumbuhan ekonomi RI?

Dengan bauran kebijakan baik fiskal maupun moneter tersebut, ada juga hal lain yang harus diperhatikan, yaitu koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk menjalankan kewajiban.

Bila sinergi itu berjalan, Yusuf yakin bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap terjaga dan bisa memenuhi target pemerintah yang di leverl 5,3%, dan bahkan lebih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×