Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Asian Development Bank (ADB) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi negara-negara di Kawasan Asia Tenggara akan melambat. Sementara, ekonomi Indonesia diperkirakan tetap stabil di level 5,0% pada 2025 dan 5,1% pada 2026.
Dalam laporan ‘Asian Development Outlook July 2025’, ADB menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia didukung permintaan domestik yang kuat, meski ekspor bersih melemah.
Adapun perlambatan ekonomi Indonesia menjadi 4,87% pada kuartal pertama 2025 disebabkan efek pasca-pemilihan politik, dengan konsumsi swasta tetap menjadi pendorong utama.
Untuk mempertahankan momentum, pemerintah menaikkan target defisit fiskal 2025 menjadi 2,8% dari PDB dan meluncurkan paket stimulus yang mencakup bantuan pangan, transfer tunai, dan diskon transportasi. Program makanan gratis dipercepat untuk menjangkau 82,9 juta orang.
Baca Juga: Asian Development Bank Proyeksi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 5,1% di 2026
Sementara itu, otoritas moneter secara bertahap melonggarkan kebijakan di tengah risiko yang relatif rendah terhadap stabilitas harga.
"Data impor April dan Mei menunjukkan kemungkinan rebound permintaan domestik. Namun, produksi industri yang lesu, penciptaan lapangan kerja formal yang lemah, dan investasi swasta yang lambat menjadi tantangan bagi prospek ekonomi ke depan," tulis laporan ADB tersebut, dikutip Rabu (23/7/2025).
Di tingkat regional, ADB menurunkan proyeksi pertumbuhan Asia Tenggara dari 4,7% menjadi 4,2% pada 2025 dan 4,3% pada 2026, dipengaruhi oleh melemahnya kondisi eksternal yang menekan sentimen bisnis, konsumen, serta investasi
Rata-rata inflasi di Asia Tenggara per Juli 2025 lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, didukung oleh harga energi dan pangan yang turun, permintaan konsumen yang melemah, serta penguatan mata uang regional.
Bank Indonesia menurunkan suku bunga kebijakan sebesar 25 basis poin pada Juli, dengan inflasi diproyeksikan sebesar 1,5% pada 2025 dan meningkat secara bertahap menuju target resmi 2,5% ±1% pada 2026.
Negara-negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam juga mencatat inflasi rendah dan merevisi perkiraan inflasi mereka ke bawah.
Baca Juga: AMRO Memangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Jadi 4,8% untuk Tahun 2025
Selanjutnya: Kode Redeem FF Terbaru FFINDOJUARAA Update Hari ini (23/7), Klaim Reward Skin Gratis
Menarik Dibaca: Anda Sembelit? Ini 16 Makanan untuk Melancarkan Pencernaan dan BAB
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News