Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah meyakini akselerasi pemulihan ekonomi akan berlanjut pada kuartal II-2021. Meskipun ada larangan mudik sejak 6 Mei lalu hingga 17 Mei 2021, pemerintah optimistis ekonomi masih bisa melaju tinggi.
Keyakinan itu berangkat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2021 sebesar minus 0,74% year on year (yoy). Angka tersebut lebih baik dari proyeksi pemerintah sebelumnya yang meramal minus 1% yoy.
Oleh karenanya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pertumbuhan ekonomi pada April-Juni 2021 diharapkan bisa tumbuh 6,9% hingga 7,8% (yoy). Target tersebut ditentukan sebab, baseline ekonomi kuartal II-2020 yang rendah yakni minus 5,32% yoy.
Baca Juga: Transaksi kirim saldo meningkat di masa Lebaran, pemain dompet digital pasang jurus
Kata Airlangga jika dibandingkan antara kuartal II-2020 dan kuartal II-2021 jelas ada perbedaan dari sisi konsumsi. Sebab, sepanjang April-Juni tahun lalu pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketat baru berlangsung, ditambah adanya pelarangan mudik Lebaran.
Sementara tahun ini, pembatasan sosial masih ada, namun tidak seketat tahun lalu. Hal ini seiring dengan upaya penanganan kesehatan dan program vaksinasi yang berlangsung hingga sekarang.
Jadi, Airlangga mengatakan biarpun larangan mudik kembali diberlakukan, aktivitas ekonomi di periode April-Juni tahun ini tetap lebih tinggi.
“Konsumsi diproyeksikan akan terus meningkat di kuartal II-2021 sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat yang memicu pertumbuhan belanja nasional yang diperkirakan tumbuh signifikan pada awal April sebesar 32,48%,” kata Menko Bidan Perekonomian saat Konferensi Pers pada pekan lalu.
Airlangga menyampaikan peningkatan konsumsi masyakarat pada kuartal II tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dan Indeks Penjualan Rill yang sudah mengindikasikan perbaikan dari tahun lalu.