kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Ada El Nino, Jokowi Sebut Produksi Padi Masih Baik Meski Turun


Sabtu, 14 Oktober 2023 / 05:22 WIB
Ada El Nino, Jokowi Sebut Produksi Padi Masih Baik Meski Turun
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi (kedua kiri) dan Bupati Indramayu Nina Agustina (ketiga kiri) meninjau panen padi di Desa Karanglayung, Sukra, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (13/10/2023).


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau sedang ada El Nino, panen padi di sejumlah daerah tetap bisa dilakukan.

Jumat (13/10), Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengecek langsung kegiatan panen raya padi di Indramayu untuk memastikan produksi beras nasional masih baik di tengah kekeringan akibat Super El Nino. 

Jokowi melakukan pengecekan panen padi di Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat.

“Ini yang saya melihat ke bawah itu untuk memastikan bahwa produksi itu masih baik, tapi memang turun karena Super El Nino, tapi masih baik,” kata Jokowi di Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (13/10).

Menurut Jokowi, kondisi panen yang ada di wilayah Kecamatan Sukra tersebut tergolong baik dengan didukung oleh irigasi teknis yang bagus sehingga mampu menghasilkan rata-rata 8,6 ton per hektare.

“Ya baik ini, kalau kemarin di Subang, (sekarang) di Indramayu saya kira karena memang ini irigasi teknisnya masih sangat bagus, ini saya tadi tanyakan kepada petani satu hektare bisa delapan hingga sembilan ton, rata-rata 8,6 ton per hektare,” kata Jokowi.

Baca Juga: Beras Impor Masuk, Bulog Ditugaskan Tambah 1,5 Juta Ton Beras Impor Tahun Ini

Selain itu, harga jual gabah pun tergolong tinggi yang bisa mencapai Rp 7.300 per kilogram sehingga memberi keuntungan kepada petani. 

“Harga gabahnya sekarang senang semua petani, Rp7.300, Rp7.400, Rp7.200 ya semua petani senang tapi ada yang enggak senang konsumennya,” imbuh Jokowi.

Oleh karena itu, guna menurunkan dan menjaga kestabilan harga beras, pemerintah akan terus menambah cadangan beras yang ada di Bulog meski saat ini sudah terdapat 1,7 juta ton.

“Cadangan di Bulog 1,7 (juta ton) dan akan datang lagi kira-kira 500, 600 ribu ton. Artinya cadangan pangan kita kondisinya aman, tapi memang kita tetap butuh beras ini juga untuk masuk ke pasar agar harga bisa turun sedikit demi sedikit,” ucap Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×