Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
Menurut Tauhid, dengan asumsi krisis Covid-19 selesai di September, perekonomian kelompok miskin baru bisa membaik di awal tahun 2021. Ia berpendapat, butuh jarak waktu antara pulihnya ekonomi secara keseluruhan dengan pulihnya ekonomi kelompok miskin.
"Post recovery tidak mudah karena memang harus ekonomi baik dulu perlahan, baru mereka bisa kembali lagi ke posisi normal. Pendapatan kelompok miskin bertambah dan kelompok hampir miskin kembali ke posisi tersebut," katanya.
Baca Juga: Pemerintah cairkan dana bagi hasil (DBH) DKI Jakarta senilai Rp 2,58 triliun
Namun, Tauhid juga khawatir akan adanya peluang semakin panjangnya periode pemulihan pandemi. Bila pandemi tidak bisa selesai pada September nanti, maka menurut dia akan semakin terpuruk kondisi masyarakat miskin.
Untuk itu, ia menyarankan agar pemerintah menyiapkan racikan kebijakan yang tepat, khususnya dalam menyelamatkan kelompok miskin. Salah satunya, adalah dengan menambah anggaran khususnya untuk perlindungan sosial yang telah ditetapkan sebesar Rp 110 triliun.
"Paling tidak, jumlahnya sebesar program pemulihan ekonomi nasional yang Rp 150 triliun. Tapi sebaiknya lebih dari itu," tandasnya.
Baca Juga: Larangan mudik membuat KAI kehilangan sekitar 6,8 juta penumpang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News