Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Dunia (World Bank) menyatakan bahwa Indonesia kembali masuk ke negara penghasilan menengah ke bawah, alias lower-middle income country.
Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengatakan, penurunan kelas ini tentu akan memberi pengaruh pada bunga utang, khususnya utang luar negeri non SBN alias utang bilateral maupun multilateral.
“Sebenarnya blessing in disguise. Dan dalam hal ini sedikit banyak justru menguntungkan, karena biasanya negara menengah ke bawah justru mendapat keringanan,” ujar Riefky kepada Kontan.co.id, Rabu (7/7).
Baca Juga: Ekonom sebut penurunan peringkat ke lower-middle income class karena resesi 2020
Namun, Riefky mengingatkan agar tak terlena dengan hal itu. Makanya, Indonesia harus tetap bisa bangkit dan mengejar cita-cita untuk menjadi negara maju. Nah, untuk kembali naik kelas ke upper-middle income class atau bahkan menjadi negara maju, tentu ini akan membutuhkan waktu.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh Indonesia adalah dengan menekan angka penularan Covid-19. Karena, sumber masalah perekonomian Indonesia saat ini adalah pandemi.
Riefky melihat, paling tidak sebelum tahun 2025, Indonesia akan kembali ke upper-middle income class. Namun, ini dengan catatan kalau pertumbuhan ekonomi akan sesuai dengan trajectory sebelum Covid-19.
Selanjutnya: Indonesia turun kelas ke lower-middle income country, ini tanggapan pemerintah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News