Reporter: Bidara Pink | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Dunia (World Bank) menyatakan bahwa Indonesia kembali masuk ke negara penghasilan menengah ke bawah, alias lower-middle income country.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan, penurunan peringkat Indonesia karena pada tahun 2020 Indonesia mengalami resesi. “Pada tahun 2020, gross national income (GNI) per kapita Indonesia turun dari US$ 4.050 ke US$ 3.870 karena resesi tersebut dan dari klasifikasi GNI World Bank, maka kita masuk ke lower-middle income group,” ujar Faisal kepada Kontan.co.id, Rabu (7/7).
Faisal menambahkan, dengan penurunan peringkat ini, maka Indonesia bisa mendapatkan keringanan bunga utang pinjaman, khususnya utang luar negeri non-SBN, seperti pinjaman bilateral maupun multilateral.
Bila menilik pinjaman dari Bank Dunia, Faisal mengatakan bahwa Indonesia masih akan mendapat skema program International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) dan tidak akan berubah ke International Development Association (IDA).
Baca Juga: Indonesia turun kelas jadi negara lower-middle income
“Karena Indonesia masih masuk ke kelas menengah (middle income class), jadi skema programnya masih IBRD. Kalau ke negara miskin baru akan berubah ke IDA,” terang Faisal.
Nah, dengan penurunan kelas tersebut, maka Indonesia akan mendapat penurunan pricing category, sehingga bunga pinjaman untuk tenor 10 tahun hingga 20 tahun akan lebih rendah. Namun, untuk yang maksimal 10 tahun akan tetap sama.
Lebih lanjut, Faisal masih optimistis akan peluang Indonesia naik kelas ke upper-middle income class. Karena pada tahun 2021 ini, ada kemungkinan pertumbuhan ekonomi mulai memasuki zona positif.
Namun, kenaikan peringkat belum akan terjadi di penilaian selanjutnya, tetapi baru dalam kurun waktu 5 tahun ke depan.
Baca Juga: Jaga pertumbuhan investasi untuk perekonomian nasional, perlu dukungan seluruh pihak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News