kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Aceh siap promosi daerah untuk memikat investor


Selasa, 15 April 2014 / 16:03 WIB
Aceh siap promosi daerah untuk memikat investor
ILUSTRASI. 5 Manfaat Bersepeda


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Daerah Iswtimewa (DI) Aceh sudah lama mengalami konflik. Bahkan, hingga saat ini, di provinsi paling barat di Indonesia itu masih kerap terjadi kontak fisik antarwarga.

Yang terbaru adalah gesekan antara partai lokal menjelang pemilihan umum legislatif beberapa waktu lalu. Kondisi itu semakin membuat Aceh tidak bisa lepas dari stereotif daerah yang tidak aman.

Kondisi itu yang membuat Aceh sulit berkembang, minim sekali investor yang mau melirik provinsi serambi mekkah. Hal ini membuat pemimpin daerah Aceh mulai berpikir untuk mengubah imagi Aceh bukan lagi tempat yang rawan konflik.

Gubernur DI Aceh Zaini Abdullah berharap, Aceh menjadi daerah tujuan investasi seperti daerah-daerah lainnya. Untuk itu, dirinya bertekad gencar mengampanyekan potensi ekonomi Aceh.

Menurutnya, Aceh memiliki empat keunggulan yang bisa dijadikan alasan untuk menjadi tujuan investasi. Pertama, secara geografis aceh merupakan pintu masuk Indonesia di sebelah barat dan berbatasan langsung dengan selat malaka.

Kedua, sejumlah peraturan saat ini tengah dirampungkan supaya kekayaan alam Aceh bisa segera dimanfaatkan, dan ditawarkan kepada investor. "Setidaknya, kita memiliki kekayaan alam berupa energi baru dan terbarukan," ujar Zaini, Selasa (15/4) di Jakarta.

Salah satu aturan tersebut adalah Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang minyak dan gas, yang tinggal menunggu pengesahan pemerintah pusat.

Ketiga, Aceh memiliki pelabuhan Sabang yang bisa meningkatkan nilai investasi di sana. Di pelabuhan itu juga, menurut Zaini, investor akan dibebaskan bea masuk dan perizinan yang dimudahkan.

Keemppat, Aceh juga memiliki kekayaan alam bukan hanya di darat, tetapi dilaut. Termasuk sumebr daya listrik dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang juga berkualitas.

Nah, dengan keunggulan-keunggulan itu, Zaini berharap, investor semakin tertarik. Meski demikian, tantangan keamanan memang menjadi hal yang utama.

Selain keamanan, stigma aceh sebagai daerah yang menerapkan syariat islam juga dipandang negatif investor. Syariat islam terkadang dianggap membuat kebijakan lebih kaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×