kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Polri tambah pasukan di wilayah rawan konflik


Senin, 07 April 2014 / 14:01 WIB
Polri tambah pasukan di wilayah rawan konflik
ILUSTRASI. Ternyata Ini Alasan Restoran Mewah Selalu Sajikan Porsi Kecil (dok/Eat This, Not That!)


Reporter: Agus Triyono | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Untuk menjamin keamanan pelaksanaan Pemilu 2014, Markas Besar Polisi Republik Indonesia meningkatkan kualitas dan kuantitas pengamanan, terutama di daerah rawan konflik.

Komjen Badrudin Haiti, Wakil Kepala Polri bilang, peningkatan pengamanan dilakukan dengan cara menambah lapisan pengamanan di tiga daerah rawan konflik. Daerah itu adalah; Aceh, Papua, dan Nusa Tenggara Timur.

Untuk meningkatkan pengamanan tersebut, Polri melakukannya dengan menambah jumlah pasukan. Untuk daerah Aceh misalnya, peningkatan lapisan pengamanan dilakukan dengan menambah jumlah detasemen brimob yang ditugaskan di sana.

"Ada tambahan satu detasemen brimob, yang kami lakukan untuk pengamanan di sana (Aceh)," kata Badrudin di Jakarta Senin (7/4). Bukan hanya itu saja, Polri juga menerjunkan tim intelijen Mabes Polri, dan Densus 88. Tak hanya itu, Polri melakukan patroli gabungan dengan TNI.

Untuk wilayah NTT dan Papua, pengamanan ditingkatkan dengan cara yang sama, yakni menambah jumlah pasukan. "Papua sudah kami tambahkan dua satuan setingkat kompi (SSK) sedangkan di NTT kami tambah satu SSK," kata Badrudin.

Selain di daerah rawan konflik, Polri juga meningkatkan pengamanan di wilayah Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×