Sumber: covid19.go.id | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 tidak bisa diprediksi kapan akan berakhir. Oleh karenanya, masyarakat harus melakukan persiapan agar dapat hdup berdampingan dengan Covid-19. Penyelenggaraan pembelajaran tatap muka terbatas adalah salah satu penyesuaian kebijakan yang dilakukan.
Menurut Ganip Warsito, Ketua Satgas Penanganan Covid-19, dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas, orang tua memiliki peranan penting untuk memberikan contoh dan membiasakan anak-anak dalam menerapkan protokol kesehaan.
"Dengan demikian, anak-anak semakin siap mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas," jelasnya.
Pembelajaran tatap muka terbatas sangat penting dilakukan. Pasalnya, ada beberapa kendala dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, antara lain:
Baca Juga: Sudah cair! Bantuan kuota Kemendikbud berlaku 30 hari sejak kuota data diterima
- Anak sulit konsentrasi saat proses pembelajaran
- Adanya keterbatasan sarana, pendukung proses pembelajaran termasuk perangkat TIK (komputer, laptop, gawai) dan jaringan internet
- Anak kurang bersemangat
- Anak kesulitan berkomunikasi dengan guru
- Guru mengalami kendala untuk mengawasi dan mengevaluasi capaian pembelajaran anak
- Pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam mendampingi proses pembelajaran anak di rumah.
- Anak maupun orang tua belum mampu mengoptimalkan media yang ada
- Tidak/kurang memiliki media pembelajaran
Baca Juga: Bantuan kuota data internet, Nadiem: Semoga membantu meringankan beban orang tua
Melansir Buku Panduan Orang Tua dalam Menghadapi Pembelajaran Tatap Muka yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19,
berikut adalah 7 syarat sebuah sekolah dikatakan aman untuk tatap muka:
- Sekolah berada di Wilayah PPKM Level 1-3
- Tidak ada kasus atau penularan di lingkungan sekolah
- Sekolah telah mengisi dan memenuhi Daftar Kesiapan Satuan Pendidikan di Masa Pandemi COVID-19
- Sarana pendukung menunjang PTM di masa COVID-19 yang memadai (alat ukur suhu tubuh, ruang belajar dengan sirkulasi udara yang baik, fasilitas sterilisasi ruangan, sarana pengajaran masing-masing, pintu keluar yang berbeda dengan pintu masuk, ruang ganti pakaian untuk siswa dengan transportasi umum)
- Terdapat kesepakatan bersama antara Komite Sekolah dan sekolah
- Guru dan tenaga pendukung di sekolah diharapkan sudah divaksin
- Sekolah telah membentuk Satgas COVID-19
Selanjutnya: Pembelajaran Tatap Muka (PTM) masih terlalu berisiko bagi anak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News