kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

30 oknum anggota TNI dibawa ke Palembang


Sabtu, 09 Maret 2013 / 10:30 WIB
30 oknum anggota TNI dibawa ke Palembang
ILUSTRASI. Pengemudi daring Gojek membawa kemasan paket dari Tokopedia di Titipaja Warehouse, Jakarta, Jumat (28/5/2021). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/foc.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

MARTAPURA. Markas Besar TNI dan Kodam II Sriwijaya bergerak cepat melakukan investigasi untuk memeriksa keterlibatan anggota TNI dalam aksi pembakaran Markas Polres OKU.

"30 Oknum anggota sudah kami bawa ke Palembang untuk penyelidikan lebih lanjut oleh POM, dan jika terbukti akan ditahan," kata Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Nugroho Widyotomo, melalui Kapendam II Sriwijaya, Kolonel Arm Jauhari AS, melalui telepon, Jumat (8/3).

Menurut Jauhari, ke 30 oknum anggota Armed tersebut dilimpahkan ke Palembang setelah dilakukan penyelidikan maraton oleh penyidik Mabes TNI dan Kodam II Sriwijaya, dan dianggap terlibat langsung penyerangan Mapolres OKU tersebut.

"Setelah kita pilah-pilah, ternyata sekitar tiga puluhan yang terlibat langsung dan dilakukan penyidikan di Palembang untuk lebih dalam, sedangkan sisanya hanya ikut-ikutan dan solidaritas," terangnya.

Diterangkan perwira dengan tiga melati di pundaknya ini, 30 anggota tersebut terdiri dari tamtama, bintara hingga perwira. "Mereka diperiksa lebih lanjut, dan nanti dilihat perkembangannya sejauh mana keterlibatan mereka terhadap penyerangan tersebut, jika nanti terbukti maka akan diproses secara hukum," jelasnya.

Jauhari menegaskan, pihaknya tidak akan melindungi bawahannya yang telah dianggap melakukan perbuatan yang melawan hukum. "Jika memang salah akan kita tindak, hingga pemecatan," tegasnya.

Diakui Jauhari, tim investigasi gabungan Mabes TNI dan Polri sudah melakukan pertemuan, dan akan melakukan penyelidikan, penyidikan secara bersama untuk mencari permasalahan sesungguhnya yang timbul di lapangan.

"Hasilnya nanti akan sesegera mungkin di ketahui dan diberitahukan, dan kita berharap bisa mengungkap permasalahan sesungguhnya di lapangan," pungkas Jauhari, yang mengaku masih berada di Batalyon Armed 15/76 Tarik Martapura, OKUT.

Diberitakan sebelumnya, sekitar 70-90 oknum anggota Armed 45/76 dengan menggunakan puluhan sepeda motor dan Truck, pada Kamis (7/3/2013) sekitar pukul 07.30 melakukan penyerangan ke Mapolres OKU. Kedatangan mereka untuk meminta penjelasan terkait kasus penembakan oknum Satlantas Polres OKU, terhadap Pratu Heru pada 27 Januari yang lalu.

Namun aksi yang semula damai tiba-tiba tanpa di komandoi, puluhan oknum anggota TNI yang berseragam dan tidak membawa senjata ini, langsung mengamuk dan membakar kantor Mapolres OKU dan sejumlah kendaraan yang terparkir di sekitarnya. (Tribunnews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×