kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

3 Vaksin Covid-19 untuk anak 6-11 tahun, kenali efek sampingnya


Selasa, 09 November 2021 / 04:20 WIB
3 Vaksin Covid-19 untuk anak 6-11 tahun, kenali efek sampingnya
ILUSTRASI.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada 3 jenis vaksin Covid-19 yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk digunakan kepada anak usia 6-11 tahun. 

Menurut Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, ketiga vaksin itu adalah vaksin Sinovac, Sinopharm, dan Pfizer. 

“Jadi vaksinasi anak ini yang sudah mendapatkan EUA di luar itu sebenarnya ada 3, yaitu Sinovac, Sinopharm, dan terkahir Pfizer dengan kondisi yang berbeda dan juga packaging yang berbeda,” kata Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (8/11/2021). 

Budi menyampaikan, dari ketiga vaksin itu, hanya vaksin Pfizer yang dosisnya diturunkan menjadi lebih kecil. 

“Jadi Sinovac dan Sinopharam (dosis) vaksin anaknya itu sama, tapi kalau Pfizer itu dosisnya diturunin dari 10 mikrogram ke 3 mikrogram,” ucap dia. 

Baca Juga: 5 Efek samping parah vaksin COVID-19, mengacu pembaruan CDC

Menurut dia, vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Indonesia akan mulai dilakukan jika 50 persen penduduk sudah mendapatkan 2 kali dosis vaksin Covid-19. 

Sebab, menurut Budi, perbandingan angka risiko kematian kepada anak-anak jauh lebih rendah daripada orang tua atau lansia. Risiko kematian atau fatality rate akibat terpapar Covid-19 kepada orang tua bisa mencapai 12 persen, sedangkan anak masih di bawah 1 persen. 

“Dan sama juga bapak ibu, vaksinasi anak ini diberikan di negara-negara sesudah umumnya tercapai 50 persen vaksinasi,” kata Budi. 

Baca Juga: Ada tren kenaikan kasus Covid-19 di 43 kab/kota di Jawa Bali

Menurut dia, saat ini pemerintah masih fokus untuk memprioritaskan vaksinasi kepada lansia. Ia tidak ingin orang tua yang memiliki risiko kematian tinggi akibat Covid-19 justru menjadi tertinggal. 

“Kemudian seperti yang terjadi di negara-negara tetangga kita, lansianya tertinggal itu jadi mereka yang terkena dan wafat,” kata Menkes. 

Kemudian, Budi mengatakan, setidaknya pemerintah membutuhkan 26,4 juta dosis vaksin bagi anak usia 6 sampai 11 tahun yang akan dianggarkan dalam pagu anggaran tahun 2022. Program vaksinasi Covid-19 untuk anak berusia 5-11 tahun tidak akan digelar dalam waktu dekat, tetapi baru dapat dilakukan pada awal 2022. 

Juru Bicara Kementerian Kesehatan untuk Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi menyampaikan hal ini saat ditanya mengenai waktu pelaksanaan vaksinasi anak. 

"Kita belum tahu ini masih menunggu perhitungan sasaran dan dari Sinovac mungkin awal tahun 2022," kata Nadia, dikutip dari Antara, Rabu (3/11/2021).

Baca Juga: Kedatangan vaksin Covid-19 tahap ke-115, 4 juta vaksin Sinovac tiba di Tanah Air

Berikut adalah efek samping dari vaksin Sinovac, Sinopharm dan Pfizer:

Sinovac

Vaksin Sinovac adalah vaksin Covid-19 pertama di Indonesia yang mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM. EUA diterbitkan oleh BPOM pada hari Senin, 11 Januari 2021. 

Adapun efek samping vaksin Sinovac dengan derajat berat seperti: sakit kepala, gangguan di kulit atau diare yang dilaporkan hanya sekitar 0,1 sampai dengan 1 persen.

Baca Juga: Pemerintah siapkan anggaran untuk vaksin anak dan booster tahun depan

Sinopharm

BPOM mengeluarkan EUA untuk vaksin Covid-19 Sinopharm dengan nomor EUA 2159000143A2 pada 29 April 2021. Vaksin Covid-19 Sinopharm didistribusikan oleh PT Kimia Farma dengan platform inactivated virus atau virus yang dimatikan. 

Efek samping vaksin Sinopharm yang banyak dijumpai adalah efek samping lokal yang ringan. Di antaranya seperti berikut: nyeri atau kemerahan di tempat suntikan, efek samping sistemik berupa sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, diare, dan batuk.

Pfizer

BPOM kembali menerbitkan EUA untuk vaksin Covid-19 Pfizer pada 15 Juli 2021.  Data uji klinik fase III menunjukkan efikasi vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer Inc. dan BioNTech ini sebesar 100 persen pada usia remaja 12-15 tahun, kemudian menurun menjadi 95,5 persen pada usia 16 tahun ke atas. 

Untuk efek samping pasca-vaksinasi, sebagian besar cenderung bersifat ringan. Berikut beberapa efek samping vaksin Pfizer yang umum dilaporkan: nyeri badan di tempat bekas suntikan, kelelahan, nyeri kepala, nyeri otot, nyeri sendi, dan demam.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menkes: Sinovac, Sinopharm, dan Pfizer Sudah Dapat Izin Darurat untuk Anak 6-11 Tahun"
Penulis : Rahel Narda Chaterine
Editor : Icha Rastika

Selanjutnya: Sudah ikut vaksinasi tapi sertifikat belum muncul di PeduliLindungi? Coba cara Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×