Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Menurut dia, saat ini pemerintah masih fokus untuk memprioritaskan vaksinasi kepada lansia. Ia tidak ingin orang tua yang memiliki risiko kematian tinggi akibat Covid-19 justru menjadi tertinggal.
“Kemudian seperti yang terjadi di negara-negara tetangga kita, lansianya tertinggal itu jadi mereka yang terkena dan wafat,” kata Menkes.
Kemudian, Budi mengatakan, setidaknya pemerintah membutuhkan 26,4 juta dosis vaksin bagi anak usia 6 sampai 11 tahun yang akan dianggarkan dalam pagu anggaran tahun 2022. Program vaksinasi Covid-19 untuk anak berusia 5-11 tahun tidak akan digelar dalam waktu dekat, tetapi baru dapat dilakukan pada awal 2022.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan untuk Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi menyampaikan hal ini saat ditanya mengenai waktu pelaksanaan vaksinasi anak.
"Kita belum tahu ini masih menunggu perhitungan sasaran dan dari Sinovac mungkin awal tahun 2022," kata Nadia, dikutip dari Antara, Rabu (3/11/2021).
Baca Juga: Kedatangan vaksin Covid-19 tahap ke-115, 4 juta vaksin Sinovac tiba di Tanah Air
Berikut adalah efek samping dari vaksin Sinovac, Sinopharm dan Pfizer:
Sinovac
Vaksin Sinovac adalah vaksin Covid-19 pertama di Indonesia yang mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM. EUA diterbitkan oleh BPOM pada hari Senin, 11 Januari 2021.
Adapun efek samping vaksin Sinovac dengan derajat berat seperti: sakit kepala, gangguan di kulit atau diare yang dilaporkan hanya sekitar 0,1 sampai dengan 1 persen.
Baca Juga: Pemerintah siapkan anggaran untuk vaksin anak dan booster tahun depan