Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menyiapkan anggaran untuk melakukan vaksinasi virus corona (Covid-19) bagi anak-anak dan booster pada tahun 2022 mendatang.
Langkah tersebut menyusul telah diberikannya izin penggunaan darurat (EUA) untuk vaksin Covid-19 bagi anak usia 6-12 tahun. Total terdapat 26,4 juta anak yang akan mendapatkan vaksinasi Covid-19.
"Mungkin ada butuh tambahan 58,7 juta yang ini juga belum ada di anggaran kita, tapi ini kita sudah persiapkan ini dimasukkan ke anggaran tahun depan," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat rapat dengan Komisi IX DPR RI, Senin (8/11).
Saat ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan EUA bagi vaksin Sinovac. Sementara itu terdapat dua vaksin lagi yang masih dalam proses yakni vaksin produksi Sinopharm dan Pfizer.
Baca Juga: Dapat EUA, pemerintah akan dorong vaksin Covid-19 untuk anak berusia 6 tahun-12 tahun
Selain untuk vaksin anak, pemerintah juga menyiapkan anggaran bagi vaksin booster. Vaksin booster diprioritaskan kepada masyarakat lanjut usia atau lansia. "Pertama prioritasnya lansia dulu katena lansia itu tetap berisiko tinggi," terang Budi.
Selain itu, pemerintah juga akan menanggung biaya vaksin booster bagi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Sementara lainnya dapat melakukan vaksin booster secara mandiri dan dapat memilih jenis vaksin yang digunakan.
Rencananya pelaksanaan vaksin booster akan dilakukan pada tahun 2022. Berdasarkan pelaksanaan pada sejumlah negara, vaksin booster dilakukan setelah masyarakat yang menerima vaksin lebih dari 50%. "Kita memperkirakan ini akan terjadi di bulan Desember," jelas Budi.
Selanjutnya: 200 Juta dosis vaksin COVID-19 sudah diberikan ke masyarakat, jangan berhenti waspada
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News