kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

3 tahun Jokowi-JK, masih banyak PR


Minggu, 13 Agustus 2017 / 15:58 WIB
3 tahun Jokowi-JK, masih banyak PR


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Terhitung sejak Oktober 2014 lalu, hampir tiga tahun Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) memimpin pemerintahan Indonesia. Jokowi-JK dinilai telah menjalankan pemerintahan cukup baik, khususnya di bidang ekonomi. Namun, tetap memiliki sejumlah pekerjaan rumah besar.

Ekonom SKHA Institute for Global Competitiveness Eric Sugandi mengatakan, saat pemerintahan Jokowi-JK, pertumbuhan ekonomi hanya mencapai kisaran 5%. Namun, capaian itu cukup baik di tengah tekanan harga komoditas.

Eric juga menilai, inflasi juga cukup terkendali, yaitu berada pada pada posisi yang lebih rendah dibanding lima hingga 10 tahun yang lalu.

Eric melihat tiga poin positif yang dilakukan selama pemerintahan Jokowi-JK. Pertama, reformasi kebijakan energi dengan mengubah pola penetapan harga bahan bakar minyak (BBM). Kedua, percepatan pembangunan infrastruktur, meski beberapa proyek yang dibangun ada yang merupakan kelanjutan dari pemerintahan sebelumnya.

"Ketiga, upaya membangun daerah dari pinggiran, walau sebenarnya beberapa proyek pembangunan di luar Jawa juga sudah dituangkan pada MP3EI zaman SBY walaupun MP3EI sebagai satu paket utuh tidak lagi digunakan," kata Eric kepada KONTAN belum lama ini.

Eric juga menilai, perbaikan iklim bisnis mulai terasa. Hal itu terlihat pada perbaikan peringkat Indonesia di Ease of Doing Business Index, walau paket-paket kebijakan ekonomi yang telah diluncurkan masih membutuhkan waktu untuk benar-benar melihat dampaknya. "Secara umum sudah cukup baik walau ada beberapa kekurangan, terutama di perencanaan dan pelaksanaan APBN," tambah Eric.

Perencanaan anggaan yang dimaksud, yaitu berkaitan dengan penetapan target-target, khususnya target pertumbuhan ekonomi dan penerimaan pajak yang masih kurang realistis.Tak hanya itu, keinginan belanja infrastruktur juga terlalu ambisius yang berdampak pada defisit anggaran dan akselerasi utang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×