Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memandang, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam tren membaik saat ini. Tercermin dari pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2025 tumbuh menjadi 5,12% year on year (yoy).
Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, pada semester II 2025 pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan membaik didorong oleh tetap positifnya kinerja ekspor dan meningkatnya permintaan domestik sejalan dengan ekspansi belanja Pemerintah.
Kinerja ekspor diperkirakan membaik sejalan dengan perkiraan dampak dari kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan rendah, sehingga ekspor masih akan menopang pertumbuhan ekonomi.
Ekspor akan meningkat khususnya ekspor pertambangan, kelapa sawit, maupun ekspor yang berkaitan dengan produk pertanian dan perikanan.
Baca Juga: Pemerintah Bidik Pertumbuhan Ekonomi 5,4%,DPR: Perlu Industrialisasi&Dorong Daya Beli
Selain itu, belanja pemerintah juga diperkirakan akan ekspansi, dan mendorong laju perekonomian dalam negeri, mendorong permintaan, dan kinerja investasi yang diperkirakan terus meningkat.
Dengan realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 tersebut, secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi tahun 2025 diprakirakan akan berada di atas titik tengah kisaran 4,6–5,4%, yakni 5,1% yoy.
“Kami memperkirakan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 akan tumbuh sebesar 5,1%, bahkan kemungkinan akan bisa lebih tinggi,” tutur Perry dalam konferensi pers, Rabu (20/8/2025).
Dengan perkiraan tersebut juga, Perry membeberkan, sinergi dan koordinasi kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia terus diperkuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi sesuai dengan kapasitas perekonomian nasional.
Dalam kaitan ini, belanja Pemerintah termasuk melalui implementasi program prioritas Pemerintah, dapat memberikan dukungan terhadap peningkatan kegiatan ekonomi domestik.
Dari sisi BI, bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran terus dioptimalkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sejalan dengan rendahnya inflasi dan terjaganya stabilitas nilai tukar rupiah.
Baca Juga: Ekonomi Butuh Intervensi Fiskal dan Investasi Agresif
Selanjutnya: PGN Klaim Pasokan Gas Berangsur Membaik, Industri Bisa Beroperasi
Menarik Dibaca: Promo Mako Bakery Merdeka Package 18-31 Agustus, Paket Roti Favorit Rp 80.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News