Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Hindra mengatakan, kasus kedua dialami lansia asal Jakarta, berusia 60 tahun yang merupakan tukang ojek. Lansia tersebut, kata dia, diyakini meninggal dunia karena radang paru-paru. Sebab, ketika mendatangi layanan vaksinasi, lansia tersebut tidak menyampaikan bahwa dirinya baru mengalami sesak napas.
"Besoknya dia ke Puskesmas di Jakarta, sesak. Terus dia bilang di Puskesmas juga bahwa sehari sebelum divaksin dia sudah sesak napas. Dia datang ke tempat vaksin dia enggak bilang kalau dia sesak, divaksin. Besoknya sesak, diperiksa Puskesmas dari pemeriksaan ini radang paru, jadi akhirnya meninggal," ujarnya.
"Jadi akhirnya meninggal 4 hari kemudian jadi bukan gara-gara vaksinnya memang radang paru," sambungnya.
Baca Juga: Satgas Covid-19: Tidak semua batch vaksin AstraZeneca dihentikan penggunaannya
Terakhir, Hindra mengatakan, satu kasus meninggal dunia setelah divaksinasi AstraZeneca dialami oleh salah seorang warga Ambon usia 45 tahun. Awalnya, ia mengeluhkan demam, batuk dan pilek. Kemudian, setelah dilakukan pemeriksaan diketahui bahwa positif Covid-19 gejala berat.
"Jadi dia terpapar Covid-19, Covid-19nya berat akhirnya meninggal karena covid-19, sebetulnya yang sama batch nomernya itu yang di Jakarta, batch nomer yang ada di media itu," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Orang Meninggal Usai Divaksin AstraZeneca, Ini Penjelasan Komnas KIPI"
Penulis : Haryanti Puspa Sari
Editor : Diamanty Meiliana
Selanjutnya: Satgas Penanganan Covid-19 jamin transparansi informasi terkait vaksin AstraZeneca
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News