kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.388   -128,00   -0,78%
  • IDX 6.886   98,86   1,46%
  • KOMPAS100 999   18,96   1,93%
  • LQ45 768   13,94   1,85%
  • ISSI 223   2,53   1,15%
  • IDX30 397   6,66   1,71%
  • IDXHIDIV20 464   7,00   1,53%
  • IDX80 112   1,89   1,71%
  • IDXV30 114   0,67   0,59%
  • IDXQ30 128   2,43   1,93%

2009, Komitmen Investasi Asing Turun 20%


Rabu, 25 Februari 2009 / 07:40 WIB
2009, Komitmen Investasi Asing Turun 20%


Reporter: Uji Agung Santosa |

JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memperkirakan akan terjadi penurunan penanaman modal asing (PMA) sebesar 20% tahun ini. Angka itu akan lebih rendah dari realisasi pada 2008 lalu di mana realisasi izin usaha tetap (IUT) PMA tumbuh 43,8% atau sebesar Rp 133,83 triliun (US$ 14,87 milliar) dari tahun sebelumnya.

Kepala BKPM Muhammad Lutfi memperkirakan pertumbuhan izin investasi domestik akan lebih baik dibanding pertumbuhan investasi asing pada tahun ini. "Tahun lalu asing tumbuh lebih 40%, yang akan dateng pertumbuhannya akan turun sekitar 20%. Domestik akan tumbuh di atas asing," kata Lutfi di Jakarta, kemarin.

Data BPKM menyebutkan, pada 2008 yang lalu realisasi IUT PMDN sebesar Rp 20,36 triliun atau US$ 2,26 miliar. Angka itu turun 41,6% atau sebesar Rp 31,44 triliun (US$ 3,49 miliar) dari 2007 yang sebesar Rp 34,88 triliun (US$ 3,88 milliar).

Lutfi menambahkan, pada 2009 ini BKPM memperkirakan akan terjadi penurunan Penanaman Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 5-5,5%, akan tetapi Lutfi tetap optimis realisasi investasinya akan naik setidaknya 10,5%. Realisasi investasi 2009 ini baru akan terlihat setelah 3-5 tahun yang akan datang sedangkan realisasi investasi pada tahun ini merupakan komitmen investasi pada 2-3 tahun lalu.

Menurut Lutfi, sektor investasi swasta yang dikoordinasikan oleh BKPM hanya menyumbang 14% dari GDP Indonesia. BKPM cuma menghitung realisasi investasi yang sudah terjadi bukan besaran komitmen dan akan direalisasikan.

"Kalau orang menghitungnya dari trend kita menghitung dari riilnya. Jadi kalau hotel maka hotel itu sudah dibangun, bukan kita menghitung calon hotel yang akan dibangun. Jadi ada leg of time," katanya.

Di sisi lain, dalam Laporan Perkembangan Penanaman Modal Januari 2009 oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) disebutkan realisasi penanaman modal sepanjang Januari 2009 mencatatkan pertumbuhan 57,8% menjadi Rp 7,15 triliun atau US$ 0,79 miliar.

Angka realisasi Januari ini lebih tinggi dari Januari 2008 lalu yang sebesar Rp 4,53 triliun atau US$ 0,50 miliar. Terlihat bahwa realisasi investasi sebagian besar disumbangkan kelompok Penanaman Modal Asing (PMA).

Realisasi PMA di awal tahun itu sebesar Rp 6,39 triliun yang tumbuh 61,4% dari realisasi tahun sebelumnya Rp 3,94 triliun. Sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) naik sebesar 33,3% atau sebesar Rp 0,76 triliun dari realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp 0,57 triliun.

Catatan BKPM menyebutkan, realisasi investasi merupakan kegiatan investasi yang sudah direalisasikan perusahaan dalam bentuk kegiatan nyata yang sudah menghasilkan produksi barang/jasa dan sudah memperoleh Izin Usaha Tetap (IUT) dari pemerintah melalui BKPM.

Untuk realisasi berdasar sektor, kelompok PMA terpusat pada sektor perdagangan dan reparasi 27 proyek, disusul jasa lainnya 15 proyek. Selanjutnya sektor konstruksi 3 proyek, hotel dan restoran 2 proyek, dan industri makanan 1 proyek.

Untuk kelompok PMDN, sektor investasinya terkonsentrasi pada industri logam, mesin, dan elektronika 3 proyek, industri tekstil 2 proyek, industri karet dan plastik 2 proyek. Selanjutnya, industri makanan dan tanaman pangan dan perkebunan masing-masing 1 proyek.

Dilihat dari lokasi penanaman modal, PMA terkonsentrasi di DKI Jakarta 33 proyek, Jawa Barat 22 proyek, Banten 10 proyek, Jawa Timur 3 proyek, dan Riau 2 proyek. Sedang PMA lebih banyak di Jawa Barat 5 proyek, Jawa Timur 2 proyek, disusul Jambi, Bali, dan Banten masing-masing 1 proyek.

Saat ini, realisasi investasi banyak disumbangkan Korea Selatan 18 proyek (US$ 205 juta), Belanda 6 proyek (US$ 60,5 juta), Inggris 5 proyek (US$ 119,9 juta). Selanjutnya, Mauritius dan Seychel masing-masing 1 proyek dengan nilai US$ 89,5 juta dan US$ 156,3 juta.

Lutfi menambahkan, dengan realisasi investasi di berbagai sektor, tingkat penyerapan kerja mencapai 23.317 orang di mana PMA menyerap 20.344 orang dan PMDN 2.973 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×