kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Presiden minta kasus Novel segera dituntaskan


Senin, 31 Juli 2017 / 20:39 WIB
Presiden minta kasus Novel segera dituntaskan


Reporter: Agus Triyono | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Presiden Joko Widodo memerintahkan polisi untuk segera menuntaskan pengusutan kasus penganiayaan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. Tito Karnavian, kapolri mengatakan, titah tersebut diberikan Jokowi saat dia menghadap kepada presiden di Istana Merdeka, Senin (31/7).

Kepada Jokowi, Tito mengatakan, siap melaksanakan perintah tersebut. Polisi saat ini masih terus memburu pelaku penganiayaan Novel. Perkembangan terbaru dari perburuan tersebut, polisi sudah mulai mendapatkan titik terang mengenai kasus penganiayaan tersebut.

Tito mengatakan, polisi telah mendapatkan saksi penting yang diduga mengetahui pelaku penganiayaan. Saksi tersebut, sempat melihat orang yang diduga mengendarai motor yang diduga menjadi penganiaya Novel, lima menit sebelum kejadian. Orang tersebut, berdiri di dekat masjid. "Sosoknya mencurigakan yang diduga pengendara sepeda motor itu," katanya di Kantor Presiden, Senin (31/7).

Polisi kata Tito telah membuat sketsa orang yang diduga pelaku tersebut. Berdasarkan sketsa tersebut diketahui, ciri pelaku; bertinggi badan antara 167- 170 centimeter, berkulit agak hitam, berambut kriting dan berbadan ramping.

"Ini hasil penting karena orang itu lima menit sebelum kejadian berada di dekat masjid, dia mencurigakan, dan kami diga dia adalah pengendara sepeda motor," katanya.

Polisi kata Tito mulai menyebar sketsa wajah tersebut dengan harapan bisa segera mendapatkan informasi dari masyarakat. Selain itu, penyidik juga tengah menelusuri orang yang diduga pelaku penganiayaan tersebut.

Novel dianiaya oleh orang tidak dikenal pada Selasa (11/4) lalu.

Usai melaksanakan salat subuh di masjid di dekat kediamannya, dia tiba- tiba disiram dengan air keras. Akibat serangan tersebut, Novel mengalami gangguan pengelihatan. Walaupun kasus tersebut sudah berjalan selama hampir empat bulan, namun polisi belum juga berhasil mengungkap pelakunya. Dalam sebuah wawancara dengan Majalah Time, Novel mengatakan, lamanya waktu penyidikan atas penganiayaannya tersebut disebabkan oleh adanya orang kuat di belakang kasus tersebut.

Dia bahkan menduga, orang kuat tersebut seorang jendral polisi. Untuk membuktikan pengakuan tersebut Tito menyatakan, polisi akan mengirimkan penyidik ke Singapura untuk memeriksa Novel atas dugaan keterlibatan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×