Reporter: Choirun Nisa | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Direktur Pemasaran PT Krakatau Steel Tbk Purwono Widodo mengatakan turunnya peran industri dalam pertumbuhan ekonomi disebabkan iklim kompetisi usaha industri yang tidak fair.
Penurunan peran industri ini terlihat dalam empat tahun terakhir dengan besaran proyeksi kebutuhan industri baja sebesar 12 juta ton per tahun.
"Seharusnya ketika pertumbuhan kita 5% misalnya, normalnya industri bisa menyumbang +3% menjadi 8%, tetapi kan sekarang tidak," kata Purwono di Gedung Bank Indonesia pada Kamis (3/8).
Purwono menjelaskan, empat tahun terakhir ia banyak menemukan kompetisi yang tidak fair. Tidak fair dalam artian tidak ada kepastian dan perlindungan hukum. Ia mencontohkan, beberapa tahun yang lalu ada industri yang dapat menjual bajanya tanpa terkena pajak.
Namun, hal ini sudah ditindak pemerintah hingga ke pengadilan pajak. "Bukannya kami meminta perlindungan dari impor, tetapi industri juga tetap butuh perlindungan dari pola unfair ini," ujarnya.
Menurutnya pola unfair ini tidak hanya datang dari impor atau luar negeri, justru kasus penjualan baja tanpa pajak tersebut adalah kasus dalam negeri. Oleh karena itu, ia berharap pemerintah bisa melindungi seluruh industri Indonesia, tidak hanya baja, dari kompetisi tidak fair ini.
"Investasi ini masalah kepastian. Misalnya satu pabrik hulu baja dengan kapasitas 3 juta ton yang kemarin nilai investasinya US$ 3 miliar tiba-tiba ada kompetisi tidak fair di sana, investor bisa saja pergi dan proyek dibiarkan. Kita bisa rugi lagi," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News