kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

BI: Jika ekonomi mau maju, manufaktur harus maju


Kamis, 03 Agustus 2017 / 11:40 WIB
BI: Jika ekonomi mau maju, manufaktur harus maju


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Peran industri manufaktur bagi ekonomi Indonesia sangat penting. Sebab, manufaktur merupakan industri penyumbang terbesar Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Sayangnya, sumbangan manufaktur terhadap PDB Tanah Air makin turun. Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, sumbangan industri manufaktur terhadap PDB pernah mencapai hampir 28%. Sayangnya, saat ini sumbangannya hanya 20%, walaupun masih menjadi penyumbang terbesar.

"Kalau (ekonomi Indonesia) mau maju, ya manufaktur harus maju. Maka harus didorong," kata Mirza saat paparan dalam acara Seminar Nasional Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), di Gedung BI, Kamis (3/8).

Sejalan dengan penurunan kontribusi industri manufaktur tersebut, kredit manufaktur juga menurun. Mirza bilang, saat ini kredit manufaktur hanya mencapai 17% dari total kredit Indonesia. Padahal, sebelumya pernah mencapai 20%.

"Kalau permintaan dari manufaktur ada dan kayak maka diberi kredit," tambahnya.

Ia juga mengatakan, investasi industri ditentukan oleh banyak hal. Salah satunya, layak atau tidaknya kondisi di dalam negeri. Tak hanya itu, sambutan pemerintah baik pusat maupun daerah juga menentukan investasi industri ini. Jika hanya pemerintah pusat yang menyambut, tetapi pemerintah daerah tidak, maka industri tersebut bisa batal berinvesasi.

Oleh karena itu, BI juga menilai bahwa kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi sangat penting untuk menarik investasi di Tanah Air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×