kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   0,00   0,00%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Word Bank Ingatkan Dampak Tidak Langsung Kenaikan Harga BBM ke Kemiskinan


Senin, 10 Oktober 2022 / 18:24 WIB
Word Bank Ingatkan Dampak Tidak Langsung Kenaikan Harga BBM ke Kemiskinan
ILUSTRASI. Dampak kenaikan harga BBM ke kemiskinan Indonesia


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Angka kemiskinan Indonesia terus mengalami penurunan pada tahun 2022, seiring dengan membaiknya pemulihan ekonomi di dalam negeri. Pada Maret 2022, kemiskinan di Indonesia turun menjadi 9,5%, atau turun 0,6 poin dari Maret 2021.

Adapun kemajuan dalam pengurangan kemiskinan tersebut terjadi baik di daerah perkotaan maupun pedesaan. Peningkatan lapangan kerja pada sektor pertanian, manufaktur, dan transportasi serta jasa logistik berkontribusi pada pengurangan kemiskinan di dalam negeri. Hanya saja, penurunan pengangguran tersebut belum kembali ke level pra pandemi sebesar 4,9% pada Februari 2020.

Berdasarkan laporan Word Bank bertajuk Poverty & Equity Brief  East Asia & Pacific (2022) disebutkan bahwa peningkatan upaya dalam memperluas cakupan dan implementasi bantuan sosial (bansos) telah membantu mengurangi dampak ekonomi efek covid-19 yang melanda seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia.

Cakupan program bantuan sosial berupa Program Keluarga Harapan (PKH0 telah mencapai 97,2%.

Hanya saja, Word Bank melihat, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang mulai berlaku pada Sabtu (3/9) pukul 14.30 WIB yang lalu diramal akan meningkatkan inflasi dan akan mempengaruhi mata pencaharian masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Ekspektasi Masyarakat Terhadap Kondisi Ekonomi ke Depan Menurun

Dengan rumah tangga yang hanya menghabiskan sekitar 3% dari konsumsi bahan bakar di seluruh populasi memberikan dampak langsung terhadap kemiskinan meskipun akan terbatas.

Meski begitu, Word Bank menilai dampak tidak langsung dari kenaikan harga BBM akan berakibat kepada kenaikan biaya transportasi yang perlu dipertimbangkan. Pasalnya biaya transportasi juga akan mengerek kenaikan harga pangan yang akan sangat dirasakan pada kelompok miskin dan rentan.

Mengutip berita Kontan sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan bahwa ketika harga BBM naik, maka inflasi juga akan ikut terkerek. Oleh karena itu, masyarakat miskin yang sudah mengalami kesulitan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari akan semakin sulit.

"Dampak naiknya harga BBM berpengaruh ke inflasi yang tinggi, maka (berpengaruh) ke kemiskinan," ujar Margo dalam agenda Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Selasa (30/8) yang lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×