Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menyiapkan anggaran senilai Rp 402,4 Triliun untuk sektor energi.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan angka ini masuk ke dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2026.
Ia juga menjabarkan bahwa dana ketahanan energi pada tahun depan cukup besar, dengan sub-sektor terbesar adalah pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT).
"Ini masuk dalam anggaran ketahanan selain subsidi BBM, dan kompensasi listrik," terang Sri Mulyani dalam laporan RAPBN 2026 dan Nota Keuangan 2026 di Jakarta, Jumat (15/07/2025).
Baca Juga: Presiden Prabowo Tetapkan Anggaran Subsidi Pupuk Naik Jadi Rp 46,9 Triliun pada 2026
Rinciannya, anggaran Rp 402,4 triliun ini terbagi menjadi insentif perpajakan senilai Rp16,7 triliun, kemudian Energi Baru Terbarukan (EBT) senilai Rp37,5 triliun dan infrastruktur energi Rp4,5 triliun.
Lalu dana untuk listrik desa mencapai Rp 5 triliun dan dukungan lainnya Rp 0,6 triliun.
Nantinya dana ini akan dimanfaatkan untuk pembangunan pembangkit listrik EBT sebanyak 63 unit, kemudian konventer Kit BBM dan BBG sebanyak 14 ribu unit, lalu pengembangan listrik desa.
Lalu untuk insentif mandatori biodiesel, Subsidi Energi (Listrik, BBM, LPG 3 Kg) serta reformasi kebijakan subsidi tepat sasaran berbasis DTSEN.
Sebelumnya, dalam catatan Kontan, angka ini telah disebut oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Adapun, jumlah anggaran belanja subsidi ini melonjak 98,1% secara tahunan (year on year/yoy) dibanding anggaran tahun 2025 yang ditetapkan sebesar Rp203,1 triliun.
Kenaikan tersebut, menurut Prabowo, menjadi bagian dari upaya memperkuat ketahanan energi dan mempercepat transisi menuju energi bersih.
"Subsidi energi harus adil tepat sasaran. Bukan lagi dinikmati oleh mereka yang mampu," kata Prabowo dalam pidato RAPBN 2026, Jumat (15/8/2026).
Prabowo menegaskan, pemerintah akan meningkatkan produksi minyak dan gas, menjaga harga energi, dan mempercepat pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Ia menyebut pembangkit listrik dari tenaga surya, hidro, panas bumi, dan bioenergi akan digencarkan.
Baca Juga: Prabowo: Korupsi Dibongkar, Pangan Surplus, Kemiskinan Ekstrem Diberantas
Selanjutnya: Erafone Rayakan HUT ke-29, Erajaya Digital Luncurkan Festival Belanja & Layanan Baru
Menarik Dibaca: 7 Kesalahan Tata Letak Dapur yang Bikin Ruangan Tidak Nyaman, Menurut Desainer
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News