Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Informasi yang diperoleh dari Kementerian Luar Negeri RI menyebutkan bahwa jumlah warga negara Indonesia yang menjadi korban tewas dalam kecelakaan di Masjidil Haram, Mekkah, saat ini mencapai 10 orang. Jumlah itu diketahui setelah tim evakuasi melakukan proses indentifikasi terhadap para korban.
Tim telah melakukan proses verifikasi dan identifikasi atas jamaah haji Indonesia hingga Senin (14/9) pukul 01.00 waktu setempat.
"Jumlah korban meninggal dunia bertambah sebanyak tiga orang," ujar Direktur Perlindungan WNI Kemenlu RI, Lalu Muhammad Iqbal, dalam siaran pers, Senin (14/9).
Berikut adalah identitas ketiga jenazah yang baru selesai diidentifikasi:
1. Sriyana Marjo Sihono, laki-laki, Nomor Paspor B1188078, asal Kloter SOC 27.
2. Masadi Saiman Tarimin, laki-laki, Nomor Paspor V222619, asal kloter SUB 38.
3. Siti Rukayah Abdus Somad, perempuan, Nomor Paspor A2714350, asal kloter SUB 39.
Hingga Senin pagi, Kemenlu RI belum menerima informasi terbaru mengenai data WNI yang masih dirawat di rumah sakit, dan yang sudah diizinkan kembali ke pemondokan. Namun, untuk data sementara, total WNI yang menjadi korban berjumlah 51 orang terdiri dari 41 orang luka-luka, dan 10 orang meninggal dunia.
Badai pasir dan angin kencang yang melanda Mekkah, Jumat (11/9) petang, mengakibatkan sebuah alat berat berupa crane patah dan menimpa bangunan di kawasan Masjidil Haram. Saat kejadian, jamaah tengah melakukan persiapan shalat maghrib.
Pemerintah Arab Saudi telah memerintahkan penyelidikan atas robohnya mesin derek atau crane yang menewaskan 107 orang dan melukai 238 orang di Masjidil Haram, Mekkah, Jumat. Sehari setelah insiden itu, suasana Masjidil Haram kembali normal.
Pemerintah Arab Saudi, Sabtu (12/9), memerintahkan penyelidikan atas robohnya mesin derek atau crane yang menewaskan 107 orang dan melukai 238 orang di Masjidil Haram, Mekkah, Jumat. Sehari setelah insiden itu, suasana Masjidil Haram kembali normal.
Mesin derek itu ambruk pada Jumat pukul 17.23 waktu setempat ketika Mekkah dilanda badai kencang dan hujan lebat.
Mesin derek yang roboh itu merupakan satu dari sederet mesin derek yang menjulur ke angkasa di sekitar Masjidil Haram untuk proyek perluasan dan renovasi masjid suci tersebut. (Abba Gabrillin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News