kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Wirausaha di Indonesia hanya 4 juta


Rabu, 19 Januari 2011 / 20:45 WIB


Reporter: Hans Henricus | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Minat menjadi wirausahawan di Indonesia masih rendah. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Syarifuddin Hasan mengatakan saat ini hanya 4 juta orang wirausahawan dari total 238 juta penduduk Indonesia.

Makanya, pemerintah mendorong peningkatan jumlah wirausahawan tahun 2011 ini. "Kalau kita bisa mendekati 1% saja sudah bagus untuk satu tahun ini," kata Syarifuddin usai pembukaan musyawarah nasional HIPMI di Istana Wakil Presiden, Rabu (19/1).

Oleh sebab itu, tahun ini pemerintah menggelar gerakan kewirausahaan nasional. Rencananya, tanggal 2 Februari nanti Presiden akan meresmikan pencanangan gerakan itu. "Kewirausahaan menjadi program strategis," ujar Syarief

Selain itu, pemerintah juga menjaring kerjasama dengan asosiasi pengusaha seperti Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Kemudian, menggandeng lembaga swadaya masyarakat yang fokus pada pengembangan wirausaha serta perguruan tinggi.

Menurutnya, pemerintah mendorong pengembangan wirausaha untuk sektor industri yang menyerap tenaga kerja. "Misalnya sektor industri pertanian," terang politisi Partai Demokrat itu.

Wakil Presiden Boediono menilai kualitas dan kuantitas wirausahawan nasional masih tertinggal. Boediono mengatakan selama ini pembentukan wirausahawan berjalan secara alamiah tanpa ada bimbingan dan perencanaan yang matang.

Makanya, saat ini fokusnya adalah mengembangkan kualitas dan kuantitas entrepreneur kita, ini kunci sekali. "Kadangkala semua pihak lupa bahwa wirausahawan dianggap proses alamiah, padahal tidak," kata Wapres

Boediono menambahkan jumlah wirausahawan nasional saat ini ketinggalan ketimbang negara lain. Sehingga, kata Wapres harus ada program bersama antara masyarakat, dunia usaha dan pemerintah untuk mencetak para pengusaha unggul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×