kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Warga Depok terinfeksi korona sempat pesta di dua klub, bagaimana nasib peserta lain?


Selasa, 03 Maret 2020 / 05:00 WIB
Warga Depok terinfeksi korona sempat pesta di dua klub, bagaimana nasib peserta lain?
ILUSTRASI.


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - Perjalanan warga Depok pada dua pekan lalu sebelum dinyatakan terinfeksi virus corona, sempat mengikuti acara pesta dansa di dua klub di kawasan Kemang Jakarta Selatan.

Klub ini berinisial P dan A pada dua malam berturut turut, masing-masing tanggal 14 Februari, dan 15 Februari. 

Dari dua acara yang dia ikuti tersebut ia melakukan kontak langsung dengan salah seorang warga Jepang yang terkena virus corona (Covid-19).

Warga Jepang tersebut, tinggal di Malaysia dan saat ini tengah menjalani perawatan di negeri Jiran itu.

Baca Juga: Pesta dansa yang membawa petaka menyebarnya virus corona

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto Senin (2/3) menjelaskan, pihaknya akan melakukan traking terhadap siapa saja yang pernah melakukan kontak dengan warga Jepang tersebut.

Sesuai standar penanganan kasus virus yang berlaku, maka Kementerian Kesehatan akan berupaya melakukan treking dan melakukan pemeriksaan kesehatan kepada orang-orang yang pernah kontak langsug tersebut.

Meskipun demikan Menkes menegaskan orang yang pernah berkontak langsung maupun tidak langsung, belum tentu langsung tertular virus corona ini. Apalagi jika orang tersebut memiliki kekebalan tubuh, sehingga tidak terinfeksi virus tersebut.

Baca Juga: Mitra Keluarga akui 70 tenaga medisnya dipantau usai tangani pasien corona di Depok  

Menkes menyatakan pemeriksaan kesehatan tersebut akan dilakukan tidak hanya terhadap orang-orang yang datang ke pesta, tapi termasuk pekerja klub.

Pemerintah ingin memastikan agar mereka tidak terinfeksi virus corona seperti yang terjadi pada dua warga depok. 

Baca Juga: Sempat tangani pasien virus corona di Depok, saham MIKA tersungkur

Selain melakukan traking orang yang pernah melakukan kontak langsung dengan warga Jepang yang tinggal di Malaysia itu, pemerintah mengimbau kepada warga yang pernah mendatangi tempat-tempat yang didatangi oleh orang yang terkena virus corona, untuk melakukan periksaan kesehatan.

Terutama bagi mereka yang mengalam gejala-gejala infeksi virus corona seperti demam, batuk dan sesak napas.

Seperti kita ketahui, Kementerian Kesehatan juga telah melakukan pemeriksaan kepada warga Depok yang tinggal serumah dengan dua orang yang telah terinveksi virus corona.

Namun berdasarkan hasil pemeriksaan, kedua orang yang tinggal serumah tersebut tidak terbukti terinfeksi virus corona. 

Sebelumnya Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memebenarkan jika kontak antara salah satu warga negara Indonesia yang berdomisili di Depok Jawa Barat berumur 31 tahun, yang dinyatakan positif terkena virus corona setelah menghadiri pesta dansa di salah satu klub malam di Jakarta.

Baca Juga: Menkes: Tidak ada batasan nominal anggaran untuk penanganan virus corona

Menurut informasi KONTAN, pada saat pesta dansa tersebut, digelar pada medio Februari 2020 bertepatan dengan hari valentine.

Salah satu peserta pesta dansa itu merupakan WN Jepang yang berdomisili di Malaysia. Saat kembali  ke Malaysia warga Jepang tersebut terbukti positif terinfeksi Covid-19 dan saat ini dirawat di Malaysia.

Baca Juga: Terkait penyebaran virus corona, Pemprov DKI Jakarta: 136 orang dalam pemantauan

"Namanya Klub Paloma," kata Terawan di RS Sulianti Saroso, Senin (2/3) seperti dikuti dari siaran langsung Kompas TV. 

Dua hari setelah kontak warga Depok yang melakukan kontak dengan warga Jepang itu melakukan komunikasi dengan warga Jepang bahwa dirinya.

Sekitar dua hari setelah pesta dansa, pada medio Februari warga Depok yang terinfeksi kasus Covid-19 itu menunjukan gejala batuk, sesak dan demam selama sekitar 10 hari.

Ia baru melakukan pengecekan kesehatan di salah satu Rumah Sakit swasta di kota Depok.

Baru pada akhir Februari RS swasta di Depok itu yang memberikan rekomendasi atau rujukan untuk dirawat ke Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso.

Baca Juga: OECD: Virus corona ancaman terbesar perekonomian global pasca krisis finansial

Sementara kasus kedua merupakan orangtua dari korban yang melakukan kontak dengan warga Jepang yang tinggal di Malaysia tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×