Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Wakil Presiden Boediono mengatakan, paradigma motor kemajuan Indonesia belum mengandalkan sisi inovasi dan kreativitas. Dia mengajak untuk mengubah paradigma motor kemajuan yang mengandalkan sumber daya alam, penduduk dan investasi.
"Ini pekerjaan rumah buat kita," katanya saat membuka resmi acara peringatan hari Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) ke-12, Selasa (8/5).
Menurut Boediono, investasi kegiatan berdasarkan inovasi yang tidak terlalu bergantung pada sumber daya alam belum tergali. Sehingga, dia menilai, tema peringatan HaKI ke-12 yakni visionary innovators sangat cocok.
Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsudin menjelaskan, esensi peringatan HaKI kali ini lebih menekankan pada peningkatan pemahaman pentingnya HaKI khususnya dalam mendukung perekonomian, pengembangan kebudayaan menjadi inovator kelas dunia.
"Inovasi yang berkembang seiring komersialisaasi HaKI mendorong perekonomonian. Juga menjadi sorotan dan mengambil peran penting karena terkait alih teknologi, pembangunan dan martabat bangsa," jelasnya.
Sebagai informasi, peringatan HaKI sedunia ke-12 yang jatuh pada tangal 26 April 2012 ini merupakan tanggal yang ditetapkan oleh World Intellectual Property Organization (WIPO) sejak tahun 2001. Peringatan hari HaKI ini tidak saja dilakukan di Indonesia, tetapi seluruh dunia yang merupakan anggota WIPO.
Rangkaian kegiatan peringatan HaKI sedunia di tingkat nasional pada 2012 ini meliputi Penganugerahan HaKI kepada investor, kreator yang berjasa di bidang HaKI di Indonesia, pengukuhan duta HaKI 2012 serta penandatangan Nota Kesepahaman antara Menteri Hukum dan HAM dengan Kementerian KUKM, kemudian dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Dalam Negeri, dan dengan Kementerian Perindustrian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News