Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengimbau kepada seluruh Kementerian/Lembaga untuk mempercepat belanja pada sisa tiga bulan terakhir tahun ini.
Sampai 30 September 2025, belanja K/L sudah terealisasi sebesar Rp 800,9 triliun, atau baru terserap 62,8% dari outlook APBN 2026 yang sebesar Rp 1.275,6 triliun.
Suahasil menyampaikan, jika memperhitungkan target outlook APBN 2025 tersebut, masih ada sekitar Rp 475 triliun lagi yang harus dibelanjakan K/L pada Kuartal IV-2025.
"Ini juga kita dorong kementerian/lembaga untuk mempercepat belanja dengan tetap memperhatikan seluruh tata kelola dan efisiensi dari kegiatan," ungkap Suahasil dalam konfrensi pers, Selasa (14/10/2025).
Baca Juga: Bahlil Ungkap Potensi DMO Sawit untuk Penuhi B50
Secara rinci, realisasi belanja K/L terdiri dari belanja pegawai yang on track yakni sebesar Rp 237,2 triliun, atau sudah terserap 77,8% dari Outlook APBN 2025. Suahasil menyampaikan, belanja pegawai tetap dibayarkan secara rutin untuk ASN pusat, TNI, Polri, hingga Guru.
Kemudian belanja barang sudah terealisasi sebesar Rp 277,9 triliun (58,2% outlook) untuk mendukung layanan masyarakat, penyangkuran BOS (bantuan operasional sekolah), operasional dan layanan pendidikan, subsidi, biodiesel, layanan telekomunikasi dan informasi, dan berbagai macam belanja lainnya, termasuk untuk pemeliharaan sarana dan prasarana.
Suahasil menekankan perlunya percepatan belanja modal oleh Kementerian/Lembaga. Meskipun secara historis, Ia menyebut biasanya belanja modal baru meningkat di Kuartal IV khususnya di bulan November dan Desember
"Kami sudah menyampaikan kepada seluruh kementerian dan lembaga untuk percepatan pelaksanaan belanja modal ini, termasuk untuk pembangunan infrastruktur," ungkap Suahasil.
Sementara itu belanja Bansos masih on track, dan telah terealisasi sebesar Rp 112,7 triliun (75,5% outlook), yang diperuntukkan untuk Penerima Bantuan Iuran (PBI), Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Program Keluarga Harapan (PKH), kartu sembako, Program Indonesia Pintar (PIP), dan KIP Kuliah.
"Belanja bantuan sosial ini juga tetap on track setara dengan tahun lalu, dan akan terus dilakukan penebalan-penebalan bantuan sosial melalui berbagai macam stimulus yang sudah dirancang dan juga sudah mulai dikucurkan," ungkap Suahasil.
Baca Juga: Akan Bubarkan Satgas BLBI, Menkeu Purbaya: Tidak Ada Hasil, Saya Beresin Nanti
Selanjutnya: Penjualan Tesla Cybertruck Turun 38% pada 2025, Antusiasme Pasar Mulai Meredup
Menarik Dibaca: Ajak Anak Rayakan Haloween dengan Nonton Film Horor Anak-Anak Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News