Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
“Beberapa waktu lalu ada yang melarikan dana nasabah hingga triliunan di luar negeri. Ada lagi token-token yang belum terverifikasi dan sebagainya. Ini jelas akan merugikan konsumen dan masyarakat yang bertransaksi crypto. Kami berharap hal itu bisa dicegah dan diminimalkan terjadi di Indonesia,” tambah Jerry.
Menurut Jerry, pembukaan bursa akan menjadi terobosan yang menguntungkan semua pihak. Dengan konsep ini Indonesia juga akan menjadi negara pertama di dunia yang memberikan fasilitasi bagi pengembangan kripto melalui bursa.
Baca Juga: Aset Kripto Apa yang Paling Menarik di Tahun 2022? Simak Ulasannya Berikut Ini
Kondisi ini lanjut Jerry, menunjukkan Indonesia membuka diri dengan fenomena industri finansial dan komoditi baru tetapi tetap berhati-hati dalam pengelolaannya.
Ini berbeda dengan sikap negara-negara lain yang terbelah dalam dua kubu: kubu pertama yang menolak kripto bahkan memberikan cap illegal. Sedangkan yang kedua justru kurang melakukan usaha bagi pengaturan dan perlindungan.
“Indonesia ada di tengah-tengah. Kami sadar bahwa kripto adalah masa depan dan terobosan yang tidak bisa kita hindari. Kemajuan teknologi telah menciptakan banyak hal-hal baru dan kita tidak seharusnya menolaknya, tetapi mengakomodasinya dengan tetap mempertimbangkan keamanan bagi negara dan masyarakat,” ucap Jerry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News