Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
Menurut Jerry, sudah banyak perjanjian perjanjian perdagangan yang diselesaikan. Oleh karena itu ia berharap para produsen Indonesia memanfaatkan kemudahan-kemudahan yang dihasilkan dari perjanjian perdagangan itu. Tanpa pemanfaatan yang optimal maka perjanjian perdagangan tidak akan memberikan manfaat nyata bagi produk Indonesia.
“Kami punya 5 FTA-Center (Free Trade Area Center). Di sana para produsen bisa berkonsultasi mengenai bagaimana sebaiknya dalam melakukan ekspor, bagaimana mekanismenya dan sebagainya. Jadi jangan sungkan-sungkan untuk menghubungi kami. Kami pasti akan membantu seoptimal mungkin. Apalagi memang sudah jadi visi presiden untuk meningkatkan ekspor. Tugas kamilah untuk mengimplementasikan visi presiden tersebut.”
Baca Juga: Trump siap ambil lebih banyak risiko untuk membendung China di Asia Pasifik
Jerry menyadari bahwa meningkatkan ekspor pangan adalah tantangan tersendiri. Sektor pertanian dan pangan biasanya lebih proteksionis dibandingkan dengan sektor lain. Ini terjadi di semua negara karena sektor pangan biasanya menyangkut kepentingan yang sangat kompleks.
Tetapi hal itu tidak berarti tidak bisa diatasi. Hal ini karena selain keunggulan kompetitif juga ada keunggulan komparatif Indonesia yang diakibatkan oleh faktor tanah dan iklim.
“Misalnya saja produk gandum, Indonesia memang harus impor karena memang kita tidak bisa menanam sendiri secara optimal. Produk Indonesia juga banyak yang punya keunggulan komparatif, buah-buahan misalnya. Banyak buah-buah yang hanya bisa hidup di iklim tropis atau bahkan endemic Indonesia. Jadi itu bisa jadi modal tersendiri bagi kita.” Kata Wamendag.
Baca Juga: Uni Eropa jatuhkan sanksi ke dinas inteligen Rusia, perusahaan Korut dan China
Jerry berpesan agar keunggulan komparatif tidak melenakan produsen Indonesia karena keunggulan kompetitif tetap memegang kunci. Ia ingin agar inovasi dilakukan sebaik mungkin agar secara kualitas dan kuantitas, produk Indonesia bisa memenuhi ekspektasi negara-negara pengimpor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News