kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.819.000   -7.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Wakil Ketua DEN Sebut Investasi di Indonesia Tidak Efisien, Ini Pemicunya


Senin, 02 Desember 2024 / 14:28 WIB
Wakil Ketua DEN Sebut Investasi di Indonesia Tidak Efisien, Ini Pemicunya
ILUSTRASI. Ekonom senior Mari Elka Pangestu berbicara pada seminar nasional Jesuit Indonesia di Jakarta, Kamis (30/5/2024). Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Mari Elka Pangestu menyoroti tantangan besar dalam pengelolaan investasi di Indonesia.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Mari Elka Pangestu menyoroti tantangan besar dalam pengelolaan investasi di Indonesia.

Menurutnya, rasio investasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau yang dikenal dengan Incremental Capital Output Ratio (ICOR ), saat ini berada pada tingkat yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa investasi di Indonesia tidak efisien.

"ICOR atau rasio investasi terhadap PDB kita sekarang sangat tinggi artinya investasi kita kurang efisien," ujar Mari  dalam acara VPL ATA X-Plore, Senin (2/12).

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi 4,95%, DEN Rekomendasikan Tingkatkan Daya Beli Kelas Menengah

Mari menyebut, untuk meningkatkan investasi, Indonesia terbatas oleh rendahnya tabungan pemerintah. Akibatnya, pemerintah harus mengandalkan pinjaman atau mencari cara untuk meningkatkan tabungan domestik.

"Dan untuk kita bisa meningkatkan investasi itu karena kita terbatas dengan tabungan dalam negeri untuk membiayai investasi tersebut, kita harus melakukan pinjaman atau meningkatkan tabungan," katanya.

Ia menegaskan, untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka diperlukan kebijakan strategis yang fokus pada peningkatan efisiensi dan produktivitas investasi. 

Baca Juga: Prabowo Melantik Penasihat, Utusan dan Staf Khusus Presiden, Ini Daftarnya

Ini berkaitan erat dengan pengembangan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur, dan penentuan sektor-sektor strategis yang memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Tidak hanya itu, Mari juga menyoroti pentingnya perbaikan tata kelola pemerintahan dan transformasi sistem dalam mendukung iklim investasi yang kondusif.

Lebih lanjut, Mari menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah.

"Untuk mencapai peningkatan investasi memerlukan iklim investasi yang kondusif antara pemerintah dan ini kembali lagi masalah klasik kita koordinasi pemerintah pusat dan daerah," imbuh Mantan Menteri Perdagangan ini.

Baca Juga: Prabowo Melantik Penasihat, Utusan dan Staf Khusus Presiden, Ini Daftarnya

Dalam upaya meningkatkan tabungan pemerintah, Maria menyarankan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan penerimaan pajak terhadap PDB. 

Selain itu, menjaga daya beli masyarakat, terutama di kalangan bawah dan kelas menengah, juga menjadi perhatian utama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×